nusabali

Jro Mangku Gantung Diri di Pohon Aren Usai Menyadap Tuak

  • www.nusabali.com-jro-mangku-gantung-diri-di-pohon-aren-usai-menyadap-tuak

Sehari sebelum kematian tragis Jro Mangku Wayan Ginar, menantunya yakni Ni Kadek Ratini sempat mimpi aneh melihat bapak mertuanya itu buaya dan ular besar

Jro Mangku Istri terkejut melihat suaminya sudah tewas bergelayutan (menggantung), dengan leher terjerat tali nilon biru yang dikaitkan ke tanggul pohon Aren pada ketinggian 2,10 meter.

Dalam situasi terkejut dan panik, Jro Mangku Istri memanggil salah satu cucunya, I Gede Yuda, 25. Selanjutnya, peristiwa ini dilaporkan kepada Kelian Banjar Tegeh I Made Wedri hingga ke Polsek Selat.

Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian dengan dipimpin langsung Kapolsek Selat, AKP I Made Sudartawan, terjun ke lokasi TKP pohon Aren di tegalan korban Jro Mangku Ginar. Polisi juga membonceng petugas medis dari Puskesmas Selat, dr Joan Vinata, saat terjun ke lokasi TKP sekitar pukul 07.15 Wita. Petugas melakukan olah TKP, mengevakuasi, dan memeriksa jenazah korban.

Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban, sehingga Jro Mangku Ginar disimpulkan meninggal murni karena ulahpati dengan cara gantung diri. Ini diperkuat tanda-tanda layaknya orang tewas gantung diri, seperti lidah menjulur dan keluar air mani dari alat vitalnya.

Jenazah korban pun kemudian dievakuasi, untuk selanjutnya dikuburkan keluarganya di Setra Desa Pakraman Selat, Kamis sore. Korban Jro Mangku Ginar berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri, Jro Mangku Istri Ginar, 3 anak, 10 cucu, dan 16 cicit.

Hingga jenazahnya dikuburkan kemarin sore, belum diketahui pasti apa masalah yang melatarbelakangi korban Jro Mangku Ginar nekat mengakhiriu hidup dengan cara gantung diri. Padahal, selama ini korban tidak pernah diketahui memiliki permasalahan pelik.

Salah satu putra korban, I Nengah Purna, mengatakan ayahnya belakangan mulai menderita sakit bingung. Misalnya, Jro Mangku Ginar kesulitan mengenali sandal jepitnya. Namun, secara fisik, korban masih kuat menyabit rumput dan memikulnya, juga mampu memanjat pohon Aren.

Selain itu, kata Nengah Purna, ayahnya juga setiap hari membawa tali nilon untuk me-ngikat rumput. “Ternyata, tali itu digunakan bapak untuk gantung diri. Saya juga tidak mengerti,” papar Nengah Purna.

Sementara itu, menantu korban yakni Ni Kadek Ratini (istri dari Nengah Purna), mengaku sempat mimpi buruk sehari sebelum kematian tragis Jro Mangku Ginar. Dalam mimpinya, Kadek Ratini melihat mertuanya, Jro Mangku Ginar, dikejar buaya dan ular besar. “Mimpi itu sempat saya sampaikan kepada almarhum, namun beliau cuek,” cerita Kadek Ratini, Kamis kemarin. * k16

Komentar