nusabali

Harga Elpiji Nonsubsidi Naik

  • www.nusabali.com-harga-elpiji-nonsubsidi-naik

Masyarakat diimbau untuk tidak kembali ke elpiji melon

JAKARTA, NusaBali

PT Pertamina (Persero) mengumumkan harga LPG nonsubsidi resmi naik per kemarin. Kenaikan itu untuk merespons tren peningkatan harga pada contract price (Aramco) CPA LPG yang terus naik pada 2021 ini.

"Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kg. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting seperti dilansir detikcom, Minggu (26/12).

Berdasarkan pantauan detikcom di Tangerang Selatan (Tangsel), harga gas LPG nonsubsidi di warung kelontong berbeda-beda. Di wilayah Serua misalnya, ukuran 12kg baik LPG maupun Bright Gas dijual dengan harga Rp 160 ribu. Harga itu disebut masih harga lama dan belum mengalami kenaikan.

"Belum (naik), belum ada info (kalau naik), ini masih barang lama sih. Yang ukuran 12kg Rp 160 ribu, yang gas melon masih Rp 20 ribu," kata Dadang ditemui di wilayah Serua, Tangerang Selatan, Minggu (24/12).

Dadang mengaku jika harga dari agen sudah naik, maka dirinya langsung menaikkan harga gas LPG nonsubsidi. "Besarannya tergantung nanti kenaikan dari agen berapa," tuturnya.

Bergeser ke warung kelontong lainnya di daerah Ciputat, harga gas LPG nonsubsidi ukuran 12kg dijual dengan harga Rp 155 ribu. Harga ini juga masih harga lama dan belum mengalami kenaikan.

"Ini masih barang lama jadi saya jual Rp 155 ribu aja," kata Rohimah.

Rohimah mengaku sudah mendengar soal harga LPG nonsubsidi yang naik. Dia sendiri mengaku untuk ukuran 12kg kenaikannya bisa jadi menyentuh angka Rp 200 ribu.

Sementara untuk LPG subsidi 3 kg atau 'gas melon' harganya Rp 21 ribu atau Rp 7 ribu per kg yang konsumsi nasionalnya mencapai 92,5%. Harga LPG subsidi ini tidak mengalami penyesuaian harga, tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kenaikan itu dikeluhkan oleh emak-emak kalangan menengah atas yang menggunakan gas ukuran 5,5kg hingga 12kg di rumah.

Ibu rumah tangga bernama Shinta (50) mengaku pusing dengan kenaikan harga LPG nonsubsidi. Pasalnya, keputusan itu dibarengi dengan harga sejumlah komoditas yang ikut naik seperti minyak goreng, telur, hingga cabai.

"Pusing banget saya, apa-apa naik sekarang," kata Shinta kepada detikcom ditemui di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (26/12).

PT Pertamina mengimbau kepada masyarakat mampu agar tidak beralih ke elpiji subsidi 3kg atau 'gas melon'. Meskipun, harga LPG nonsubsidi mengalami kenaikan.

"Kami mengimbau agar pengguna LPG nonsubsidi tidak beralih ke LPG subsidi," kata Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting seperti dikutip dari detikcom, Minggu (26/12).

Irto mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah masyarakat mampu beralih ke LPG subsidi. Salah satunya memastikan stok LPG nonsubsidi selalu terpenuhi. *

Komentar