nusabali

Senderan Jebol, Motor Dinas Hanyut

  • www.nusabali.com-senderan-jebol-motor-dinas-hanyut

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng, berhasil mengevakuasi mobil korban agar tidak tercebur ke aliran sungai.

SINGARAJA, NusaBali

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng, pada Senin (15/11) sore hingga malam kemarin menyebabkan meningginya debit air yang ada di sejumlah sungai dan drainase di wilayah Buleleng.

Akibatnya, air meluap menggenangi jalan dan pemukiman. Seperti yang terjadi di bantaran sungai yang ada di Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Air sungai meluap dan menggerus senderan setinggi sekitar 7 meter, milik Luh Putu Indrayani, 39 tahun, warga yang tinggal di Gang Durian, Jalan Pulau Obi, Kelurahan Banyuning. Saking kerasnya luapan air hingga mejebol senderan. beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun satu unit sepeda motor dinas milik korban yang PNS di Dinas Pertanian Buleleng ini tercebur ke sungai dan hilang terseret arus.

Paman Korban, Wayan Karmita menuturkan, musibahitu terjadi pada Senin petang sekitar pukul 18:30 Wita. Saat itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kelurahan Banyuning mengakibatkan sungai meluap dan membuat pondasi garasi mobil yang baru dibangun tepat di sempadan sungai jebol. Akibatnya, satu sepeda motor dinas Yamaha Jupiter milik ponakannya tercebur ke sungai.

Kata Karmita, saat peristiwa itu terjadi ada dua kendaraan milik keponakannya yang diparkir di garasi, yakni mobil Karimun dan sepeda motor dinas Yamaha Jupiter. Warga sekitar dibantu Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, kemudian bahu membahu mengevakuasi mobil  korban agar tidak tercebur ke aliran sungai.

Beruntung, saat kejadian itu, air tak sampai masuk ke dalam rumah. Namun, kini pemilik rumah harus mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman. "Keponakan saya (Luh Indrawati) sekarang mengungsi ke rumah neneknya, biar aman. Kami juga sudah melakukan pencarian sepeda motor di sepanjang aliran sungai namun belum ketemu," ujar Karmita, saat ditemui Selasa (16/11) pagi.

Sementara itu, Camat Buleleng I Nyoman Riang Pustaka mengatakan, kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi masyarakat yang tinggal di Jalan Pulau Obi, agar tidak melakukan pembangunan di sepadan sungai. Pihaknya mengaku akan menugaskan aparat di Kelurahan Banyuning untuk melakukan pengawasan di sepanjang sempadan sungai di Jalan Pulau Obi.

"Saat musim kemarau aliran sungai yang ada di Jalan Pulau Obi ini memang kecil, namun pas musim hujan seperti saat ini volume airnya tinggi. Jadi kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembangunan di sepadan sungai agar tidak terjadi hal serupa," ujar Camat Riang Pustaka. *mz

Komentar