nusabali

BPBD Bali Siagakan 4.500 Relawan

Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrim di Wilayah Bali Saat Ini

  • www.nusabali.com-bpbd-bali-siagakan-4500-relawan

Bali termasuk daerah multibencana, sehingga harus melibatkan pentahelix (berbagai komponen/komunitas) untuk antisipasi dan penanganan bencana.

DENPASAR, NusaBali

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menyiagakan 4.500 relawan menyusul adanya monitor dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrim hujan petir dengan intensitas sedang-lebat yang diprediksi terjadi  hampir di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bali.

Kepala BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin di Denpasar, Minggu (31/10) mengatakan hujan lebat dengan disertai petir, dan angin kencang tersebut saat ini tengah diantisipasi dengan sosialisasi ke kecamatan dan desa, secara online dan jejaring. "Kita siaga, kami punya 4.500 relawan, petugas BPBD Bali dan kabupaten/kota sejumlah 1.200 orang. Mereka ini sudah kami kontak melalui jejaring sosial untuk siaga atas monitoring BMKG ini," ujar Rentin.

Birokrat yang juga Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali ini mengatakan monitoring BMKG ini sudah mulai terasa di Bali. "Cuaca ekstrim belakangan ini sudah menjadi peringatan, dan semua elemen masyarakat harus waspada ada perkiraan cuaca hujan dan angin kencang ini," ujar Rentin.

Menurut Rentin, Bali termasuk daerah multibencana. Sehingga pihaknya melibatkan pentahelix (berbagai komponen/komunitas) untuk antisipasi dan penanganan bencana di Bali. Saat ini peta kerawanan bencana alam tanah longsor terjadi di Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng dan Badung Utara. "Kita di Bali merupakan daerah yang multibencana. Selain Pandemi Covid-19, gempa bumi, tanah longsor, banjir mengancam. Jadi waspada, makanya kami di BPBD Bali tidak berhenti sosialisasi sampai ke desa-desa," ujar Rentin.

Sementara rilis yang diterima NusaBali dari Deputi Bidang Meteorologi BMKG Pusat, Guswanto, Minggu kemarin menyebutkan BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia, yang saat ini diindikasikan terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer. Kondisi ini dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Kata Guswanto, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas, diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin. "Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas sedang-lebat," ujar Guswanto.

Guswanto menyampaikan pada saat akan memasuki musim hujan, diharapkan pihak-pihak terkait melakukan persiapan. Mulai memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, siap untuk mengantisipasi  peningkatan curah hujan.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa, Minggu kemarin menjelaskan Badai La Nina identik dengan hujan deras disertai dengan angin kencang. Karenanya, dalam mencegah hal yang tidak diinginkan, BPBD Kota Denpasar  menyiagakan seluruh personel di 4 Pos yang disertai dengan peralatan lengkap.

"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap musim penghujan dan Badai La Nina, hindari pohon besar, papan reklame dan piranti lainnya yang tinggi, serta segera menghubungi BPBD Kota Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333, masyarakat juga diimbau memantau kerawanan bencana lewat Aplikasi Inarisk dan Info BMKG," tandasnya. *nat, mis

Komentar