nusabali

Akademisi Diharapkan Ikut Terlibat Pulihkan Ekonomi

Koster Paparkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali di Acara ICFBE

  • www.nusabali.com-akademisi-diharapkan-ikut-terlibat-pulihkan-ekonomi

Versi Koster, perekonomian Bali harus kembali ke potensi alam, manusia, dan kebudayaan lokal, terutama di sektor pertanian, kelautan, industri kerajinan rakyat branding Bali

MANGUPURA, NusaBali

Gubernur Bali Wayan Koster beberkan konsep ‘Ekonomi Kerthi Bali’ untuk pemulihan ekonomi ke depan, yang tidak lagi hanya mengandalkan pariwisata, saat membuka resmi perhelatan International Conference on Family Business and Entrepreneurship (ICFBE) 2021 di Grand Inna Kuta, Badung, Selasa, (26/10) pagi. Gubernur Koster sekaligus mengajak para akademisi dan praktisi secara aktif berperan dalam menemukan konsep dan langkah strategis baru guna pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19.

Perhelatan internasional ICFBE 2021 yang dibuka resmi Gubernur Koster, Selasa kemarin, merupakan ajang mempertemukan akademi dan praktisi dari berbagai negara. Pelaksanaan ICFBE 2021 yang mengambil tema ‘On The Path to Recovery: Leadership, Resilience, and Creativity’ ini dilaksanakan secara hybrid.

Gubernur Koster memaparkan, pandemi Covid-19 ini jangan hanya dipandang dengan pesimistis, namun ini justru momentum untuk menemukan solusi terkait pemulihan ekonomi Bali ke depan. "Pandemi Covid-19 jangan menjadi beban yang akhirnya membuat kita pesimis, tetapi ini momentum untuk bangkit mencari solusi mengatasi pemulihan ekonomi Bali ke depan,” jelas Gubernur Koster.

Menurut Gubernur Koster, dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, diperlukan kepemimpinan yang kuat dan inovatif, dibarengi dengan kreativitas seluruh komponen, serta komitmen yang tulus dan lurus. "Kita dituntut terus mencari jalan untuk pemulihan di berbagai sektor,” tegas Gubernur Koster dalam arahannya saat membuka perhelatan ICFBE, yang menjadi ajang mempertemukan akademi dan praktisi dari berbagai negara tersebut.

Versi Gubernur Koster, sangatlah tepat berbagai topik terkait pemulihan ekonomi, didiskusikan oleh pembicara akademi dan praktisi mancanegara, sesuai tema yang diangkat dalam ajang ICFBE. Disebutkan, pandemi Covid-19 telah mengubah seluruh aspek kehidupan, ekonomi, sosial, hingga kebudayaan. Terlebih, sejauh ini belum ada yang bisa pastikan, kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Gubernur Koster berharap hasil diskusi para peserta ICFBE 2021, yang disokong President University bersama Universitas Dhyana Pura ini, mampu menghadirkan rekomendari dan hasil pengkajian secara ilmiah, serta teori-teori baru yang bisa diimplementasikan guna menghadapi persoalan dunia pasca pandemi. "Ini momentum bagi kalangan akademisi untuk mengkonsep ekonomi yang lebih tangguh, karena saya kira ada teori-teori lama yang tidak relevan lagi setelah adanya pandemi," tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Dia mengingatkan, pandemi Coviud-19 menjadi sebuah titik tolak bahwa sudah saatnya Bali menata ulang perekonomian untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali yang kembali pada keorisinilan, keunggulan, dan ketangguhan sumber daya lokal. Perekonomian Bali, kata Koster, harus kembali pada potensi alam, manusia, dan kebudayaan lokal Bali, terutama di sektor pertanian, kelautan dan kehutanan, serta industri kerajinan rakyat branding Bali.

"Kemudian, pariwisata akan dijadikan sektor pendukung atau benefit yang harus berpihak pada sumber daya lokal Bali," tandas politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.

Sebagai penutup, Koster menegaskan konsep menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali dengan memperhatikan potensi alam, manusia, dan kebudayaan lokal Bali, terutama di sektor pertanian, kelautan dan kehutanan, serta industri kerajinan rakyat branding Bali. "Semua ini merupakan gagasan yang sudah saya tulis dan tuangkan dalam buku ‘Ekonomi Kerthi Bali’, yang memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali," tegas politisi-akademisi bergelar Dok-tor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.

Ada pun 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali ke depan, meluputi pertama, sektor pertanian dalam arti luas termasuk peternakan dan perkebunan. Kedua, sektor kelautan dan perikanan. Ketiga, sektor industri. Keempat, sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan Koperasi. Kelima, sektor ekonomi kreatif dan digital. Keenam, sektor pariwisata.

Menurut Koster, ‘Ekonomi Kerthi Bali’ dengan 6 sektor unggulannya akan mewujudkan perekonomian Bali yang harmonis terhadap alam, berbasis sumber daya lokal, menjaga kearifan lokal, hijau atau ramah lingkungan, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan pola pembangunan perekonomian melalui ‘Ekonomi Kerthi Bali’, akan terjadi keterhubungan langsung antar-sektor unggulan, menumbuhkan pusat-pusat perekonomian baru, meningkatkan kapasitas perekonomian Bali, menyeimbangkan struktur, dan fundamental perekonomian Bali.

"Sehingga secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan krama Bali sakala-niskala," terang Koster, seraya menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya atas didaulatnya Bali sebagai tuan rumah perhelatan ICFBE 2021.

Sementara itu, Rektor President University, Prof Johny Oktavian Harianto, menjelaskan bahwa pelaksanaan ICFBE 2021 yang mengambil tema ‘On The Path to Recovery: Leadership, Resilience, and Creativity’ di Bali ini digelar secara hybrid, dengan menghadirkan akademisi dan praktisi mancanegara. "Tema ini relevan untuk upaya membangkitkan ekonomi, setelah terkena dampak pandemi Covid-19, di mana kreativitas menjadi poin penting," ujar Prof Johny. *nat

Komentar