Siap Ukir Prestasi di Vietnam

Harapan itu sebagai tindak lanjut dari torehan medali emas kyorugi kelas under 46 kg putri pada ajang PON XX 2020 Papua.  "Keinginan saya prestasi terus ditingkatkan, sasarannya sekarang ada ajang internasional," ucap Heni Prikasih, Kamis (7/10).

Atlet kelahiran 28 Mei 2001 tersebut, kini fokus peningkatan prestasi saat ini. Meskipun Heni Prikasih sendiri sangat sadar, rivalitas olahraga taekwondo di ajang internasional jauh lebih ketat dan kompetitif. Atlet asal Banjar Peken Baleran, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung itu menilai, persaingan akan lebih sengit karena menghadapi atlet-atlet berpengalaman dan terbaik dari perwakilan tiap-tiap negara.

"Semoga saja ada peningkatan prestasi, itu keinginan saya kedepannya bisa lebih berkiprah ke ajang internasional," kata anak kedua dari 3 bersaudara pasangan I Ketut Nuada dengan Ni Putu Suartini.

Menurut Heni Prikasih, dari sisi umur juga masih sangat memungkinkan, karena usia dirinya masih 20 tahunan. Dia juga punya banyak pengalaman di ajang internasional, diantaranya SEA Games 2019 di Filipina. Selain itu, meraih medali emas kelas Under 44 kg Word Taekwondo Malaysia Open Junior 2018,

Selain ingin ke level internasional, Heni Prikasih tetap akan berupaya mempertahankan kembali raihan medali emas pada PON 2024 di Sumut dan Aceh. Dia mematok target meraih medali emas di kelas under 46 kg putri.

Sementara itu Heni Prikasih meraih medali emas setelah mengalahkan Gisca Afe Relia (Banten) pada final cabor taekwondo PON XX 2020 Papua, di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura, Selasa (5/10). Dia mengalahkan lawannya dengan poin akhir 10-8.

Dengan hasil tersebut Heni Prikasih membuat sejarah dengan meraih medali emas pertama sepanjang ikut PON. *dek