nusabali

Bandara Pasang Thermo Scanner Antisipasi Zika

  • www.nusabali.com-bandara-pasang-thermo-scanner-antisipasi-zika

Hingga kini belum ada penumpang yang terindikasi atau diarahkan ke ruangan khusus karena indikasi perubahan suhu tubuh.

MANGUPURA, NusaBali
Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, memasang alat pemindai suhu tubuh atau thermo scanner di terminal kedatangan internasional mengansitipasi masuknya virus zika.

“Alat deteksi terpasang di terminal kedatangan internasional,” kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Trikora Harjo, ditemui usai mendampingi Menteri Perhubungan Iganisius Jonan meninjau kesiapan operasi Lebaran di bandara setempat di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu (25/6).

Pihaknya telah bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang sudah menyiapkan pengaturan guna mengantisipasi masuknya penumpang yang membawa virus tersebut. Apabila ada penumpang internasional yang baru tiba, dan terpindai thermo scanner menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang tidak baik, maka petugas kesehatan akan mengarahkan penumpang bersangkutan ke ruangan khusus.

Namun hingga kini belum ada penumpang yang terindikasi atau digiring ke ruangan khusus karena indikasi perubahan suhu tubuh tersebut. Pembatalan rute penerbangan internasional khususnya dari Australia, lanjut dia, juga tidak ada laporan.

Sebelumnya, Pemerintah Australia melalui laman Departemen Luar Negeri dan Perdagangan pada 17 Juni 2016 mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advisory ke Indonesia terkait virus zika. Dalam imbauan perjalanan itu disebutkan bahwa Indonesia mengalami transmisi sporadis virus dari nyamuk yakni virus zika.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Bali menyatakan bahwa Indonesia dan Bali khususnya belum tertular virus zika berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Berdasarkan data WHO, sebanyak 60 negara di dunia sudah tertular virus itu dan 46 negara di antaranya menyatakan kejadian luar biasa zika.

Pengerahan alat pendeteksi suhu tubuh di pintu masuk merupakan salah satu bentuk pencegahan, meskipun Bali dan Indonesia belum masuk penularan virus tersebut. Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menolak penambahan landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, bila dilakukan dengan cara mereklamasi kawasan perairan sekitar bandara.

“Saya tidak pernah setuju penambahan runway dengan melakukan reklamasi perairan atau laut,” katanya usai meninjau persiapan arus mudik Lebaran, Sabtu. Menurut dia, reklamasi membutuhkan biaya yang besar, biaya perawatan yang luar biasa, serta memerlukan waktu paling lama 20 tahun untuk menunggu daratan siap digunakan.

Solusinya, kata dia, Bandara Ngurah Rai tidak perlu melakukan penambahan landasan pacu karena masih memungkinkan menampung lalu lintas pesawat. “Tidak usah ada penambahan runway, taxiway kiri kanan dipakai, di sana juga banyak nganggur, apron kiri kanan dipakai, selesai sudah,” ucap mantan Dirut PT KAI itu.

Terkait kebutuhan penambahan runway karena makin melonjaknya wisatawan yang berkunjung, Jonan mempertanyakan kemampuan Pulau Dewata menerima turis dua kali lipat. “Kalau turisme Bali naik dua kali lipat, bisa mengakomodir tidak Bali? Ini bukan soal bandara, menurut saya, ‘interland’nya (Bali) bisa tidak menampung ini kalau naik dua kali,” ucapnya.

Sebelumnya General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Trikora Harjo menjelaskan rencana penambahan landasan pacu baru di bandara itu saat ini masih dalam tahap kajian. Idealnya penambahan landasan pacu itu memiliki panjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter seperti dengan runway yang ada saat ini. Sebagian landasan pacu di bagian barat bandara yang berhadapan dengan laut itu dibangun dengan reklamasi.

Sementara ini PT Angkasa Pura I memprogramkan untuk menambah pembuatan pemecah ombak, mengantisipasi tingginya gelombang laut di perairan sekitar bandara. “Kami sudah mengantisipasi dan ke depan akan diprogramkan untuk membuat pemecah ombak di sekitar runway,” kata Trikora. Menurut dia, hal tersebut telah sempat dibahas dalam lokakarya yang digelar oleh jajaran setempat melihat perkembangan cuaca yang tidak menentu saat ini. 7 ant, cr64

Komentar