nusabali

Bahagia Itu Sederhana

  • www.nusabali.com-bahagia-itu-sederhana

Bahagia Itu Sederhana Lupakan hedonisme untuk mencari kebahagiaan. Fokuslah pada hal yang baik, bukan yang buruk.

Setiap orang yang hidup di dunia ini pasti menginginkan kebahagiaan yang abadi. Namun, seperti diketahui tidak ada keabadian dalam kehidupan fana ini.

Bahagia tidak selalu berupa gelimangan harta dan barang-barang mewah. Sebab, kebahagiaan datang dari dalam diri dan hati sendiri.

Ini tiga kebiasaan orang-orang paling berbahagia di dunia seperti dilaporkan prevention.com:

* Orang bahagia punya prioritas
Mereka yang selalu menjalani hidup dengan kebahagiaan memiliki daftar prioritas, rencana, dan aksi. Tiga besar dalam daftar itu adalah cinta, kebahagiaan, dan kesehatan.

Hidup mereka selalu mengutamakan tiga hal tersebut. Sisanya, pasti bakal mengikuti secara otomatis. Selain itu, mereka tahu mana hal tidak penting dan negatif yang akan memberikan pengaruh buruk dalam kehidupan.

* Egois
Kata ‘egois’ memang memiliki definisi negatif. Namun, orang yang selalu merasa bahagia mengartikan egois sebagai keputusan untuk mengedepankan diri sendiri untuk kebaikan lingkungan sekitar. Orang bahagia tahu apa kebutuhan mereka tanpa ragu. Mereka selalu memprioritaskan hal yang membuat mereka bahagia dan membagikannya pada orang-orang yang mereka sayangi.

* Bersyukur dan menghargai orang lain
Umumnya, orang menjadi begitu bahagia ketika mereka berhasil melihat kecantikan dan keindahan dalam suatu hal yang tidak terlihat oleh orang lain. Cara ini tidak mudah. Sebab, membutuhkan kebiasaan untuk bersyukur terhadap segala hal untuk bisa melihat hal-hal istimewa dalam hidup yang tidak terlihat oleh mereka yang selalu mengeluh.

Bahagia menjadi harapan dan tujuan hidup banyak orang. Apa yang dapat dilakukan agar jalan menuju bahagia lebih terbuka? Daniele Boido, penulis The Human Being of The Future mengatakan, membersihkan emosi negatif dan meningkatkan hubungan dapat membantu menciptakan kehidupan yang lebih bahagia. Langkah lainnya adalah :

1. Jangan berusaha terlalu keras

Penelitian yang dipublikasikan oleh Perspectives on Psychological Science menunjukkan  terlalu banyak berekspektasi pada kebahagiaan, justru akan menjadi bumerang. Masalahnya ada pada ekspektasi itu sendiri. "Ketika seseorang berekspektasi, hal tersebut dapat mengantarkan pada kekecewaan, ketika emosi yang didapat tak sesuai dengan kebahagiaan ideal mereka," sebut June Gruber, rekan penulis penelitian seperti yang dilansir dari Reader's Digest.

2. Tentukan tujuan dan lakukan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bernardo J Carducci, direktur dari The Shyness Research Institute di Indiana University, mengatakan, bahwa sebuah tujuan sebenarnya adalah aktivitas yang menyenangkan. Anda membutuhkan pilihan yang meningkatkan serta mencerminkan pribadi. Contohnya belajar bahasa baru, melakukan hobi, atau mencoba olahraga jenis baru. "Kelihatannya meragukan, tapi kebahagiaan sebenarnya datang dari tindakan untuk mengejar sebuah tujuan,"ujar Carducci.

3. Memelihara hubungan baik dengan orang-orang terkasih

Salah satu cara terbaik untuk menuju kebahagiaan adalah dengan menikmati hubungan yang berharga bersama teman dan keluarga. Randy Paterson, seorang psychologist mengatakan hubungan yang nyata adalah ketika Anda mengerti apa yang orang tersebut pikirkan dan lalui. Kemudian hubungan sosial yang berarti dapat dicirikan lewat kebahagiaan saat Anda membantu orang terdekat, bukan sebaliknya.

4. Lupakan hedonisme untuk cari kebahagiaan
Alih-alih menghamburkan uang agar mendapatkan kebahagiaan yang sesaat, penelitian dari psychology of consumer behaviour, mengungkapkan, lebih baik mempererat hubungan personal, dengan cara menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang terdekat, dan menjadi relawan dalam proyek sosial.

5. Fokus pada hal yang baik, bukan yang buruk

Penelitian dari Indiana University menjelaskan, orang yang bahagia lebih fokus pada hal positif. Sedangkan orang yang tak bahagia, cenderung fokus memikirkan hal-hal yang negatif.

6. Lebih perhatian dan bersyukur
Psikologis Paterson mengatakan, "Tragedi atau ketidakberuntungan orang lain tidak hanya dapat membangkitkan kepedulian kita terhadap orang itu, namun juga meningkatkan apresiasi dan rasa syukur atas keberuntungan kita." Peduli terhadap orang lain meningkatkan sifat empati, kasih sayang, kepercayaan, dan tidak egois pada diri seseorang.

7.Berhubungan dengan alam

Pada pagi hari, habiskan 2-3 menit berfokus pada hal-hal seperti air, hujan, pohon, bunga, rumput atau buah-buahan. Dan pada malam hari, fokuslah pada kualitas batin termasuk cinta, kebaikan, kedamaian, dan harmoni. Ini akan membuat hubungan yang lebih kuat terhadap kualitas alam dan merasa lebih selaras dengan alam. 7 beragam sumber

Komentar