nusabali

Begitu Dilantik, Tak Ada Embel-embel Partai!

  • www.nusabali.com-begitu-dilantik-tak-ada-embel-embel-partai

Mendagri menyebut, gubernur adalah perwakilan presiden di daerah, atau 'tangan kanan Presiden'

Presiden Minta Gubernur Rajin-rajin Blusukan

JAKARTA, NusaBali
Sebanyak 7 gubernur dan wakil gubernur dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (12/2). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan bahwa setiap gubernur harus bekerja profesional, tanpa melihat asal usul parpolnya.

"Begitu dilantik, tidak ada embel-embel partai. Dia dipilih oleh masyarakat, walaupun dia diusung oleh partai ataupun independen. Begitu dilantik presiden, satu komando. Karena poros pemerintah ya mulai presiden, menteri, dirjen, gubernur, bupati, walikota sampai kepala desa," kata Tjahjo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/2).

Tjahjo mengatakan, gubernur adalah perwakilan presiden di daerah, atau disebut Tjahjo 'tangan kanan Presiden'. Tugasnya yaitu untuk membangun tata kelola hubungan pemerintah pusat dan daerah, mempercepat reformasi birokrasi dan memperkuat otonomi daerah. "Saya kira tiap gubernur, bupati, walikota, hukumnya wajib melaksanakan tiap keputusan politik pembangunan pemerintah pusat. Disamping, gubernur, bupati, wali kota punya janji kampanye di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan panjang," paparnya.

Soal kewenangan gubernur yang tidak langsung menyentuh masyarakat dibandingkan bupati dan walikota, Tjahjo menyebut tak perlu khawatir. Lantaran sudah ada pembagian tugas dan wewenang antara kepala daerah dalam praktik otonomi daerah. "Itu sudah dipilah-pilah dan akan dijabarkan dalam 19 peraturan pemerintah yang ada, misal mengenai pertambangan, kelautan, itu ditangani pusat," ucapnya, seperti dilansir detikcom.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para gubernur untuk blusukan alias turun langsung ke lapangan untuk mengurai dan menyelesaikan masalah di daerah yang mereka pimpin. "Jangan bekerja di belakang meja, turun langsung ke lapangan untuk mengurai masalah, untuk menyelesaikan masalah," kata Presiden Jokowi saat memberikan amanat Presiden kepada tujuh pasang gubernur/wakil gubernur yang baru saja dilantik di Istana Negara Jakarta, Jumat.

Ia menegaskan, gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada Serentak 2015 harus bisa menjadi dwitunggal yang saling memperkuat dan melengkapi. Presiden berpesan agar mereka bekerja dengan baik, penuh amanah, dan selalu dekat dengan rakyat. "Bekerjalah dengan baik, penuh amanah, dekatlah selalu dengan rakyat, sehingga saudara-saudara tetap menjadi pemimpin yang terpercaya," ucapnya, menegaskan.

Kepala Negara atas nama bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, pada kesempatan itu mengucapkan selamat atas pelantikan gubernur dan wakil gubernur rakyat di tujuh provinsi.

Menurut mantan Gubernur DKI itu rakyat di Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara pasti gembira menyambut para pemimpin baru mereka. "Mereka pasti gembira menyambut kehadiran saudara-saudara sebagai pemimpin baru dengan mandat baru dengan semangat kepemimpinan yang baru pula," ujarnya.

Ia juga bersyukur karena Indonesia telah berhasil melalui dan melaksanakan Pilkada Serentak yang pertama dengan aman, damai, dan demokratis. "Atas keberhasilan itu saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada KPU di pusat sampai di daerah, Bawaslu dan jajarannya di daerah, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, aparat keamanan, dan seluruh pihak yg telah memastikan pilkada serentak berlangsung aman, damai, dan demokratis," tutur Presiden.

Tujuh pasang Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih itu adalah H. Sahbirin Noor, SSos, MH dan Drs H. Rudy Resnawan (Kalimantan Selatan), H. Zumi Zola Zulkilfi, STP, MA. dan Dr H. Fachrori Umar, M Hum.(Jambi), dan Prof Dr H. Irwan Prayitno, PSi, MSc, dan Drs H. Nasrul Abit (Sumatera Barat).

Selanjutnya Olly Dondokambey, SE dan Drs Steven O.E Kandouw (Sulawesi Utara) dan Drs H. Muhammad Sani dan Dr Nurdin Basirun, SSos, MSi. (Kepulauan Riau).

Kemudian Dr Ir Irianto Lambrie, MM. dan H. Udin Hianggio (Kalimantan Utara) dan Dr H. Ridwan Mukti, MH dan Dr H. Rohidin Mersyah, MM (Bengkulu). 7

Komentar