nusabali

Makanan di Denfest Aman

  • www.nusabali.com-makanan-di-denfest-aman

“Kami sisir satu persatu pedagang yang kami curigai dengan penggunaan bahan pengawet. Yakni ada 18 item  yang kami curigai  setelah dites awal ternyata hasilnya negatif”
(Plt Kepala BBPOM Bali, I Wayan Eka Ratnata)

BBPOM Cek 18 Sample Makanan


DENPASAR, NusaBali
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Bali melakukan pengecekan terhadap 18 sample makanan di Denpasar Festival (Denfest) ke-10 yang berlangsung di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar, Jumat (29/12). Dari keseluruhan sample yang diambil, BBPOM tidak menemukan kandungan zat pewarna tekstil (Rodhamin B) dan bahan pengawet.

Plt Kepala BBPOM Bali I Wayan Eka Ratnata saat ditemui di Denfest, mengatakan, pengambilan sample tersebut karena permintaan dari Kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar selaku Ketua Panitia Denfest untuk menghindari makanan dari kandungan bahan berbahaya. Seperti Rodhamin B dan formalin yang biasa ditemukan pada pengawet makanan dan daging.

Saat itu kata Eka, pihaknya mengambil sedikitnya 18 sample makanan diantaranya,  bakso, kerupuk, mie, minuman, ikan teri, tahu, bihun dengan hasil keseluruhannya negatif. "Kami sisir satu persatu pedagang yang kami curigai dengan penggunaan bahan pengawet. Yakni ada 18 item  yang kami curigai  setelah dites awal ternyata hasilnya negatif," kata Eka sembari melakukan pengawasan uji laboratorium di pintu keluar Pemkot Denpasar.

Kata Eka, karena saat ini tidak ditemukan makanan yang mengandung bahan zat pewarna buatan dan  pengawet makanan, pihaknya hanya melakukan uji sample sekali saja. Namun lanjut Eka, jika memang ditemukan mengandung bahan berbahaya maka pihaknya akan menerjunkan kembali tim untuk mendeteksi bahan pengawet lainnya. "Syukurnya sekarang tidak ada jadi kami cukupkan untuk pengambilan sample di Denfest ini," katanya.

Dikatakan lebih lanjut, ketika ditemukan adanya kandungan tersebut pihaknya tidak akan menyalahkan begitu saja pada para pedagang. Kata Eka, tentunya para pedagang yang menjual daging atau makanan lainnya mengandung bahan pengawet maka itu merupakan kesalahan distributor. Biasanya kata Eka, yang melakukan kecurangan dalam bisnis makanan adalah para oknum distributor. Jadi, pihaknya akan menyusuri pihak distributor untuk memutus mata rantai penyebaran.

Lanjut Eka, selain melakukan pengambilan sample di Denfest, pihaknya juga saat ini tengah menyisir minuman dan makanan yang masuk ke Bali menjelang Tahun Baru 2018. Karena setiap kali menjelang tahun baru biasanya miras sangat rentan peredarannya sehingga perlu penyisiran dengan bekerjasama pihak terkait. "Kami antisipasi juga untuk tahun baru, karena paling rentan peredaran makanan dan minuman yang dibawa dari luar Bali," tandasnya. *m

Komentar