Buruh Suwun Tewas Kesetrum Listrik
Tak berselang lama, tiba-tiba anak korban yang tengah tertidur, terbangun dan menangis ingin mencari ibunya.
SEMARAPURA, NusaBali
Ni Made Gati,40, salah seorang buruh suwun (menjunjung) barang dagangan di Pasar Galiran Klungkung, tewas kesetrum listrik di rumahnya, Jalan Dahlia, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung, Kamis (21/9) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban dari Banjar Baledan, Desa Klumpu, Nusa Penida, ini sempat dilarikan ke RSUD Klungkung, namun nyawanya tidak tertolong.
Informasi di TKP, kejadian itu bermula saat korban datang dari bekerja sebagai buruh suwun di Pasar Galiran, Klungkung, sekitar pukul 00.00 Wita. Setelah tiba di rumahnya Jalan Dahlia, Kelurahan Semarapura Klod, korban sempat menidurkan anaknya yang masih kecil. Sementara sang suami bekerja sebagai dagang sate di Pasar Galiran. Sehingga sejak pagi buta korban mempersiapkan barang dagangannya.
Usai menidurkan anak, korban sempat makan, mandi, dan selanjutnya mabanten di pekarangan rumah. Kemudian korban masuk ke dapur dan tersengat aliran listrik akibat ada kabel putus. Korban pun tidak sadarkan diri dan jatuh ke lantai dapur.
Tak berselang lama, tiba-tiba anak korban yang tengah tertidur terbangun dan menangis mencari ibunya. Mendengar tangisan anak yang masih kecil atau berusia 5 tahun itu, suami korban Wayan Sutama,39, langsung mencari sang istri. Dia kaget saat masuk ke dapur, istrinya tergeletak lemas di lantai.
Oleh sang suami, korban dilarikan ke RSUD Klungkung. Saat membawa korban ke RSUD, suami korban menggunakan sepeda motor. Istrinya yang tak sadar diri itu dibonceng di tengah jok motor, dan boncengan di belakangnya saudara perempuan dari Sutama. Namun setelah diperiksa tim medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sarjana saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung mengolah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Ternyata ditemukan sebuah kabel listrik yang rusak dan belum diperbaiki. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga korban meninggal karena tersengat listrik,” ujarnya.
Saat ini, jenazah korban dititip di ruang jenazah RSUD Klungkung. Kata dia, kabel listrik itu memang sudah rusak namun belum diperbaiki hingga menelan korban jiwa. *wa
Informasi di TKP, kejadian itu bermula saat korban datang dari bekerja sebagai buruh suwun di Pasar Galiran, Klungkung, sekitar pukul 00.00 Wita. Setelah tiba di rumahnya Jalan Dahlia, Kelurahan Semarapura Klod, korban sempat menidurkan anaknya yang masih kecil. Sementara sang suami bekerja sebagai dagang sate di Pasar Galiran. Sehingga sejak pagi buta korban mempersiapkan barang dagangannya.
Usai menidurkan anak, korban sempat makan, mandi, dan selanjutnya mabanten di pekarangan rumah. Kemudian korban masuk ke dapur dan tersengat aliran listrik akibat ada kabel putus. Korban pun tidak sadarkan diri dan jatuh ke lantai dapur.
Tak berselang lama, tiba-tiba anak korban yang tengah tertidur terbangun dan menangis mencari ibunya. Mendengar tangisan anak yang masih kecil atau berusia 5 tahun itu, suami korban Wayan Sutama,39, langsung mencari sang istri. Dia kaget saat masuk ke dapur, istrinya tergeletak lemas di lantai.
Oleh sang suami, korban dilarikan ke RSUD Klungkung. Saat membawa korban ke RSUD, suami korban menggunakan sepeda motor. Istrinya yang tak sadar diri itu dibonceng di tengah jok motor, dan boncengan di belakangnya saudara perempuan dari Sutama. Namun setelah diperiksa tim medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sarjana saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung mengolah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Ternyata ditemukan sebuah kabel listrik yang rusak dan belum diperbaiki. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, diduga korban meninggal karena tersengat listrik,” ujarnya.
Saat ini, jenazah korban dititip di ruang jenazah RSUD Klungkung. Kata dia, kabel listrik itu memang sudah rusak namun belum diperbaiki hingga menelan korban jiwa. *wa
Komentar