nusabali

Tim Kementerian Kebut Perubahan Desain

  • www.nusabali.com-tim-kementerian-kebut-perubahan-desain

Akibat perubahan desain, Pemkab Buleleng harus memulai dari awal untuk pembebasan lahanyang sebelumnya dialokasikan dana pembebasan sebesar Rp 10 miliar.

Soal Shortcut Singaraja-Bedugul


SINGARAJA, NusaBali
Tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPera) tengah merampungkan perubahan konstruksi dan alur (Trase) dari rencana pembangunan shortcut titik 5 dan 6 ruas jalan Singaraja-Bedugul di kawasan Desa Wanagiri dan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Diperkirakan perubahan desain shortcut titik 5 dan 6 itu rampung akhir September 2017. Sehingga proyek tersebut tetap bisa dilaksanakan di tahun 2018.

“Hasil koordinasi kami dengan Dirjen Bina Marga, proyek shortcut titik 5 dan 6 dipastikan dikerjakan di tahun 2018. Ya sekarang mohon bersabar saja, karena tim dari Kementerian sedang bekerja karena ada perubahan desain baik itu konstruksi maupun trase-nya,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya saat dikonfirmasi usai Sidang Paripurna di Gedung DPRD Buleleng, Kamis (14/9) pagi.

Suparta menyebut, tim yang tengah merampungkan desain shortcut titik 5 dan 6 adalah dari Dirjen Bina Marga dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional. Hasil koordinasi ke Dirjen Bina Marga, Pemkab Buleleng juga akan dilibatkan dalam tim tersebut. “Dalam sebulan ini kita juga menunggu hasil dari kerja tim tersebut. Karena pasti akan ada perubahan luas lahan yang diperlukan. Jadi kita juga dikejar waktu masalah pembebasan lahan itu,” ungkapnya.

Menurut Suparta, akibat perubahan konstruksi dan alur rencana proyek shortcut titik 5 dan 6, diperkirakan akan mengubah luas lahan yang mesti dibebaskan. Di samping itu, titik lahan yang akan dibebaskan juga alami perubahan, karena selama ini tim Pemkab Buleleng sudah sempat menjajagi para pemilik lahan yang akan dibebaskan sesuai desain sebelumnya. “Jelas nanti luasnya berubah, dan posisinya lahan yang harus dibebaskan juga kita belum tahu. Kita tunggu hasil perubahan desain itu,” imbuhnya.

Semula sesuai desain yang ada sebelumnya, shortcut titik 5 dan 6 dibangun dengan konetruksi reborn atau posisi melingkar. Konstruksi ini mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dengan mengurangi kecuraman. Dengan konstruksi itu diperkirakan pembangunannya habiskan dana sekitar Rp 350 miliar. Luas lahan yang harus dibebaskan dengan konstruksi reborn tersebut diperkirakan mencapai 3,2 hektare. Luas itu berdasarkan detail engeneering design (DED) lama, dimana shortcut titik 5 berada di wilayah Desa Wanagiri, dan  shortcut titik 6 berada di wilayah Desa Gitgit. Panjang kedua titik shortcut itu mencapai 1,5 kilometer, dengan rincian titik 5 mencapai 1.150 meter dan titik 6 sepanjang 350 meter. Shortcut titik 5, dimulai dari KM58 wilayah Desa Wanagiri, kemudian disambung dengan shortcut titik 6, hingga sampai pada KM 57, wilayah Desa Gitgit.*k19

Komentar