nusabali

BNN Kota Sosialisasi Bahaya Narkotika ke STT

  • www.nusabali.com-bnn-kota-sosialisasi-bahaya-narkotika-ke-stt

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar melakukan sosialisasi atau penyuluhan bahaya narkotika kepada sekaa teruna teruni (STT) di Banjar Pekandelan, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Sabtu (22/7) malam.

DENPASAR, NusaBali
Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Wayan Gede Suwahyu menerangkan, Bali menjadi target para bandar narkotika karena banyak wisatawan yang datang berlibur, bahkan, para bandar ataupun kurir lainnya berusaha masuk ke Bali dengan melalui berbagai cara. 

Namun, upaya tersebut mendapatkan 'perlawanan' dari aparat penegak hukum untuk mengentas peredaran barang laknat itu. Meski demikian, masih banyak pula yang berhasil lolos sampai ke Pulau Dewata ini. "Kita sudah berusaha untuk terus menindak para pelaku khususnya pengedar. Tapi, masih ada yang terus mengedarkan. Sehingga, kita menggunakan berbagai cara, selain untuk menindak pelaku, juga melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi, " ungkapnya pada HUT ke-75 STT  Catur Dwita, Banjar Pekandelan, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat.

Dibeberkannya, salah satu langkah yang diambil saat ini dengan melakukan penyuluhan atau sosialiasi dari banjar ke banjar dan menjadi targetnya adalah kawula muda yang merupakan penerus bangsa. Dengan memberikan penyuluhan dan didampingi oleh orangtua, pesannya akan lebih efektif. 

Meski demikian, perwira melati dua di pundak ini mengaku para bandar narkoba juga memiliki cara dalam menggaet anak muda dalam peredaran narkotika itu. "Saya berharap, anak muda-mudi tidak terpengaruh dengan iming-iming para bandar atau pengedar narkoba. Karena, mereka (bandar) memiliki seribu satu janji manis. Karena itu semua hanya di bibir saja dan akan merusak pribadi kita," urainya. Ia juga menghimbau kepada orangtua agar turut serta memerangi narkoba. Orangtua memiliki peran sangat vital agar anak penerus bangsa terhindar dari segala macam ancaman narkotika ini. Diakuinya, orangtua harus bisa memeriksa kondisi kamar, kamar mandi dan tas anaknya setiap hari. Sehingga, segala pergerakan anak baik di dalam rumah ataupun di luar selalu terpantau. Pasalnya, saat ini yang menjadi target para pelaku narkoba ini adalah muda-mudi yang masih labil karena dianggap cepat terpengaruh. "Orangtua juga harus bisa memantau tujuan anak ke luar dari rumah baik siang, sore dan apalagi pada malam hari. Jadi, pergerakan anak harus berada di dalam pantauan," beber Perwira kelahiran Tampaksiring, Gianyar ini. 

Lebih jauh diakuinya, masyarakat Bali termasuk muda-mudi bisa 'mematikan' bandar atau pengedar narkoba. Caranya sangat sederhana yakni dengan tidak menggunakan narkoba itu sendiri atau tidak membeli. Sehingga, dengan sendirinya para bandar akan bangkrut dan tidak bisa beroperasi lagi. "Saya meminta dengan sangat agar muda-mudi di sini tidak ada yang terlibat dengan narkoba. Karena, itu justru merusak dan tidak ada manfaatnya," pesan AKBP I Wayan Gede Suwahyu. *dar

Komentar