Tag: Kakao
Desa devisa menjadi salah satu solusi bagi pengembangan ekonomi dan komoditas unggulan suatu daerah.
Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) di Desa Nusasari, di Kabupaten Jembrana, Bali, yang memproduksi kakao dari para petani anggotanya berhasil menembus pasar cokelat dunia antara lain Prancis, Finlandia, dan Jepang.
Selama 2018 ini, Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan (PP) Jembrana mencatat produksi kakao fermentasi kualitas ekspor dari Kabupaten Jembrana, mencapai sekitar 125 ton.
Di Kabupaten Jembrana kini ada 38 subak abian yang lolos sertifikasi mutu fermentasi kakao kualitas premium untuk pasar ekspor.
Berbekal hanya lulusan SMP hingga menjadi buruh tani di Jepang. Lalu kembali ke kampung halaman sebagai petani kakao sukses.
Jembrana kembali mengekspor 5 ton kakao fermentasi ke perusahaan cokelat Valrhona, Prancis, dan menjual 6 ton fermentasi kakao ke pasar nasional dan lokal.
Produksi olahan kakao atau coklat Bali relatif masih kecil. Dari sekitar rata-rata 6.000 ton biji kakao kering setahun, yang sudah diolah menjadi produk coklat jadi antara 5 -10 persen.
Kualitas kakao Jembrana, khususnya biji kakao fermentasi menarik perhatian petani kakao dari Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), untuk belajar ke Kabupaten Jembrana.
Deputi II Bidang Pertanian dan Pangan, Kementerian Koordinator Perekonomian Musdalifah mengungkapkan produksi kakao di Indonesia tahun lalu sekitar 400 ribu ton, sementara kapasitas industri 2 kali lipatnya.
Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (PP) Kabupaten Jembrana mendorong petani untuk melakukan peremajaan tanaman kakao, untuk mendongkrak produktivitas.
Meningkatkan nilai tambah produk kakao Bali, rintisan mengolahnya menjadi minuman ringan yang segar dilakukan.
Topik Pilihan
-
Buleleng 29 Apr 2024 Cegah DBD, Fogging Terus Digencarkan
-
-
-
Badung 25 Apr 2024 Dua Warga Tanzania Dideportasi dari Bali
-
-
-
-
-
Berita Foto
Bali Menjadi Destinasi Favorit
Pameran Kendaraan Listrik PEVSI 2024
Penjual Opak-Opak Keliling
Nusa Ning Nusa
Otentisitas Budaya
HIRUK PIKUK kepariwisataan ditengarai akan menyuburkan praktik artifisialisasi budaya atau ketidakaslian budaya asali. Keaslian budaya adalah wujud yang mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai asali masyarakat lokal.