nusabali

BPBD Bawa Dua Alat Berat Bersihkan Longsor di Muncan

  • www.nusabali.com-bpbd-bawa-dua-alat-berat-bersihkan-longsor-di-muncan

AMLAPURA, NusaBali
BPBD Karangasem bawa dua alat berat untuk evakuasi jebolnya panyengker Pura Pande Ambal-Ambal di Banjar Meranggi, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (26/2).

Dua alat berat itu masing-masing bantuan dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan satu lagi dengan cara sewa. Material longsor berupa tanah dan bongkahan beton menutup akses jalan provinsi. Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, panyengker setinggi 12 meter dengan panjang 35 meter jebol menutupi jalan raya. Khawatir terjadi longsor susulan sehingga tidak langsung mengambil material longsor. Apalagi material longsor berisi pecahan beton cukup panjang dan tebal. Maka material longsor disisir dari sisi timur, sedangkan bongkahan beton dipecah terlebih dahulu menggunakan breker.

Saat memecah bongkahan beton juga diperhitungkan agar tidak menimbulkan getaran sehingga tidak menimbulkan longsor susulan. Syukurnya cuaca mendukung, sehingga evakuasi material longsor bisa berjalan sesuai rencana. Guna memudahkan evakuasi material longsor juga telah disiapkan dump truk yang siap mengangkut material. “Evakuasi material longsor perlu hati-hati agar tidak menimbulkan longsor susulan. Apalagi posisi pura di atas lokasi longsor,” kata Ida Ketut Arimbawa.

Evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima hari. Selain petugas BPBD Karangasem, juga dibantu warga Desa Muncan, terutama pecalang Desa Adat Muncan dikoordinasikan Bendesa Adat Muncan Jro Gede Suwena Putus Upadesa. Pecalang dikoordinasikan Kelian Pecalang I Kadek Merta, hadir Kelian Banjar Adat Meranggi I Made Muliasa, Kelian Banjar Dinas Meranggi I Wayan Sudira, Babinsa Desa Muncan Sertu I Gede Madia, Bhabinkamtibmas Desa Muncan Aiptu I Nyoman Sudiarka. Anggota pecalang sesekali ikut sebagai operator alat berat.

Bendesa Jro Gede Suwena Putus Upadesa mengatakan, sesaat sebelum panyengker roboh, para pecalang telah bertugas berjaga-jaga di lokasi agar tidak ada warga melintas karena sangat berbahaya. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Selat dan BPBD Karangasem. Sebelumnya panyengker itu juga jebol pada Sabtu 10 Oktober 2020. Panyengker Pura Pande Ambal-Ambal kembali dibangun akhir Oktober 2020.

Perbaikan dengan membuat tembok setinggi 12 meter tanpa menggunakan teknik terasiring. Panyengker menjulang tinggi dengan menggunakan konstruksi besi tanpa ada resapan. Setelah tuntas membangun tembok yang posisinya di belakang Pura Pande Ambal-Ambal atau di tepi jalan, langsung diisi penguruk berupa material tanah. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 400 juta, biaya itu masih pinjam, sedangkan warga baru dikenakan paturunan Rp 1 juta per KK dari 27 KK. *k16

Komentar