Harga Cabe Naik 36 Persen
Dipengaruhi Faktor Cuaca
DENPASAR,NusaBali
Faktor cuaca yang ditandai dengan hujan lebat menyebabkan buah cabe rontok dan membusuk.
Akibatnya pasokan cabe berkurang. Pantauan harga Selasa (2/2) kenaikkan harga cabe, yakni cabe merah besar berstatus ‘merah’ yakni kenaikan di atas 10 persen dari harga sebelumnya. Sedang untuk cabe merah kriting berstatus ‘kenaikan’, rentang kenaikan antara 5 persen sampai 10 persen.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Bali I Wayan Jarta menyatakan fluktuasi harga cabe karena memang faktor cuaca. Selain panen menurun, pasokan cabe dari luar daerah khususnya dari Jawa juga berkurang.
Namun demikian kondisi pasaran masih aman. Dan harga cabe fluktuatif. “Sekarang naik, besok bisa turun,” jelasnya.
Karena dijelaskan Jarta, semua kembali pada hukum pasar, yakni ketersediaan dan permintaan. “Kita pakai penandaan (merah, kuning, hijau dan biru) untuk membandingkan dengan harga sebelumnya,” tunjuknya pada pantauan atau informasi harga bahan pokok sehari-hari yang terdiri dari 19 item. Cabe termasuk diantaranya.
Untuk diketahui harga cabe merah besar pada Selasa (2/2) Rp 43.333 perkilo, naik 36 persen dibanding Senin (1/2). Sedang harga cabe merah kriting naik 9 persen, Dari Rp 53.333 perkilo sebelumnya menjadi Rp 58.333 perkilo.
Jarta menyatakan fluktuasi harga cabe tentu berpengaruh pada kebutuhan cabe yang berskala besar atau industri, seperti rumah makan atau restoran. Tetapi untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, relatif bisa ditanggulangi, karena kebutuhan tidak banyak.
”Kadang kan bisa ditanggulangi kalau di keluarga ada tanaman cabe, baik di pot maupun kebun rumah,” ujar Jarta. *K17
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Bali I Wayan Jarta menyatakan fluktuasi harga cabe karena memang faktor cuaca. Selain panen menurun, pasokan cabe dari luar daerah khususnya dari Jawa juga berkurang.
Namun demikian kondisi pasaran masih aman. Dan harga cabe fluktuatif. “Sekarang naik, besok bisa turun,” jelasnya.
Karena dijelaskan Jarta, semua kembali pada hukum pasar, yakni ketersediaan dan permintaan. “Kita pakai penandaan (merah, kuning, hijau dan biru) untuk membandingkan dengan harga sebelumnya,” tunjuknya pada pantauan atau informasi harga bahan pokok sehari-hari yang terdiri dari 19 item. Cabe termasuk diantaranya.
Untuk diketahui harga cabe merah besar pada Selasa (2/2) Rp 43.333 perkilo, naik 36 persen dibanding Senin (1/2). Sedang harga cabe merah kriting naik 9 persen, Dari Rp 53.333 perkilo sebelumnya menjadi Rp 58.333 perkilo.
Jarta menyatakan fluktuasi harga cabe tentu berpengaruh pada kebutuhan cabe yang berskala besar atau industri, seperti rumah makan atau restoran. Tetapi untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, relatif bisa ditanggulangi, karena kebutuhan tidak banyak.
”Kadang kan bisa ditanggulangi kalau di keluarga ada tanaman cabe, baik di pot maupun kebun rumah,” ujar Jarta. *K17
Komentar