nusabali

Peserta Pelatihan Ujian Tata Rias Pengantin

  • www.nusabali.com-peserta-pelatihan-ujian-tata-rias-pengantin

AMLAPURA, NusaBali
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan LPK (Lembaga Pelatihan Kursus) Salon Mini Arthis Amlapura menggelar ujian tata rias pengantin madya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Ujian digelar setelah melakukan pelatihan melibatkan 20 calon tata rias selama 200 jam atau selama 25 kali tatap muka di LPK Salon Mini Arthis, Jalan Gatot Subroto, Amlapura, Jumat (6/11).

Para peserta diuji oleh tiga orang yakni Made Lilin Andayani selaku Ketua DPD Himpunan Ahli Rias Pengantin Melati Bali, dibantu Wayan Roni dan Ni Made Kinten. Seluruh peserta pelatihan mengenakan face shield, masker, dan sesekali cuci tangan. Sebelum ujian dilaksanakan, 20 calon penata rias diberikan pelatihan dengan 25 kali tatap muka. Setelah dinilai cukup mendapatkan pelatihan, dilanjutkan dengan ujian. Saat ujian, setiap calon penata rias wajib mengajak sepasang model untuk dirias sebagai pengantin.

Peserta ujian merias model mulai dari wajah hingga mengenakan busana. Semuanya dinilai ketrampilannya. Bagi yang dinyatakan lulus, akan mengikuti uji kompetensi di Gianyar pada tanggal 13 November 2020. Made Lilin mengatakan, peserta pelatihan mesti terlebih dahulu menjalani ujian lokal. Selanjutnya magang di salon kecantikan yang berpengalaman agar lebih mahir merias pengantin. Bagi yang telah menguasai teknis dan ketrampilan merias wajah dan mengenakan busana, bisa ikut uji kompetensi. “Jika lulus uji kompetensi maka dapat sertifikat,” jelas Made Lilin.

Ni Made Kinten yang dipercaya sebagai instruktur selama pelatihan tata rias menambahkan, pelatihan ini bertujuan memberikan ketrampolan sehingga mampu mandiri membuka lapangan kerja. Sebab, selama ini masyarakat memanfaatkan jasa salon kecantikan untuk tata rias pengantin, upacara potong gigi, dan upacara lainnya. Masyarakat sampai ke pelosok desa telah memanfaatkan jasa salon kecantikan. “Ini pangsa pasar yang bagus, peluang pasar sangat terbuka, tinggal memahirkan para peserta pelatihan agar menekuni profesi tata rias hingga menjadi tenaga terampil,” ungkap Ni Made Kinten. *k16

Komentar