nusabali

13 Nakes Positif Corona, 4 Unit Layanan RSUD Gema Santi Nusa Penida Ditutup

20 Warga Sukadana Isolasi Mandiri

  • www.nusabali.com-13-nakes-positif-corona-4-unit-layanan-rsud-gema-santi-nusa-penida-ditutup

SEMARAPURA, NusaBali
Empat (4) unit pelayanan di RSUD Gema Santi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung terpaksa harus ditutup selama 6 hari, 15-20 Oktober 2020.

Masalahnya, 13 tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Gema Santi Nusa Penida terkonfirmasi positif Covid-19. Unit pelayanan di RSUD Gema Santi Nusa Penida yang harus ditutup sementara, masing-masing Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat inap, Ruang Bersalin, dan Ruang Isolasi Covid-19. Penutupan berlaku selama 6 hari, mulai Kamis (15/10) siang pukul 12.00 Wita hingga Selasa (20/10) depan. Operasional kempat unit layanan ini baru akan dibuka kembali, 21 Oktober 2020.

Penutupan empat unit layanan tersebut dituangkan melalui pengumuman dengan Nomor: 800/492/RSUD.GSNP/2020 tertanggal 15 Oktober 2020, yang ditandatangani langsung oleh Direktur RSUD Gema Santi Nusa Penida, dr I Ketut Rai Sutapa.

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni, mengatakan 13 tenaga kesehatan di RSUD Gema Santi Nusa Penida yang terpapar Covid-19 ini, 8 orang di antaranya perawat. Sisanya 5 orang lagi, m ulai dari petugas rekam medik hingga cleaning service.

“Kita masih melakukan tracing (penelusuran) orang-orang yang pernah kontak erat dengan 13 pegawai yang terpapar Covid-19 itu,” ungkap Adi Swapatni dalam keterangan persnya di Semarapura, Kamis kemarin.

Terungkap, 13 orang Nakes di RSUD Gema Santi yang terpapar itu, berawal dari seorang perawat yang tertular oleh keluarganya yang positif Covid-19, beberapa hari lalu. Berdasarkan hasil uji swab terhadap mereka yang sempat kontak erat dengan perawat tersebut, akhirnya 13 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membenarkan empat unit layanan di RSUD Gema Santi Nuswa Penida ditutup sementara, untuk m,encegah penularan Covid-19. Bupati Suwirta mengingatkan belajar dari kasus ini, siapa pun harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan cegah Covid-19, terlebih Nakes di rumah sakit. "Petugas medis harus jadi contoh penerapan protokol kesehatan," kata Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta menyebutkan, per Kamis kemarin di Klungkung muncul 15 kasus baru Covid-19, bersamaan dengan 1 pasien dinyatakan sembuh. Dengan tambahan ini, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Klungkung kini mencapai 763 orang. Dari jumlah itu, 698 orang sudah dinyatakan sembuh, 52 pasien masih dalam perawatan, dan 13 pasien lagi meninggal dunia. Berdasarkan sebarannya, kasus terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Klungkung mencapai 361 kasus, disusul Kecamatan Dawan (214 kasus), Kecamatan Banjarangkan (155 kasus), dan Kecamatan Nusa Penida (155 kasus).

Sementara itu, 20 warga Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem hartus menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing. Mereka diisolasi pasca ada satu warga Desa Sukadana yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 per 10 Oktober 2020, kemudian 4 orang lagi dinyatrakan tertulah.

Perbekel Sukadana, I Gede Suardana, 20 orang dari 6 kepala keluarga (KK) yang karantina mandiri ini diketahui sempat kontak erat dengan 4 pasien positif Covid-19 tadi. Mereka tersebar di Banjar Tigaron Kangin (5 orang), di Banjar Kayu Aya (5 orang), di Banjar Karangsari (5 orang), dan di Banjar Nusu (5 orang).

Menurut Suardana, 6 KK dengan jumlah 20 orang yang menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing, telah mendapatkan bantuan sembaki dari Dinas Sosial Karangasem. Setiap KK kebagian sembako berisi 20 kilogram beras, 1 trai telur, 10 bungkus mie, dan 1 liter minyak goreng.

"Kami mengapresiasi bantuan sembako dari Dinas Sosial Karangasem, sehingga cukup meringankan beban warga yang tengah menjalani karantina mandiri. Masalahnya, selama 14 hari karantina, mereka tidak bisa bekerja, hanya tinggal di dalam rumah," jelas Suardana, Kamis kemarin. *wan,k16

Komentar