nusabali

Kehilangan Istri dan Anak, Menangis di Pelukan Bupati

  • www.nusabali.com-kehilangan-istri-dan-anak-menangis-di-pelukan-bupati

Delapan (8) jenazah korban ambruknya Jembatan Kuning penyeberangan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung sudah dipulangkan ke rumah duka dari Puskesmas Nusa Penida II di Desa Lembongan, Senin (17/10).

Suryadita mengisahkan, beberapa jam sebelum peristiwa maut ambruknya Jembatan Kuning, dia sempat melarang keluarganya untuk melintasi jembatan sepanjang 100 meter denbgan lebar 1 meter tersebut. Masalahnya, Suryadita sudah menyadari jembatan ini rawan jebol. Apalagi, pamedek (umat yang hendak tangkil) ke Pura Bakung di Banjar Ceningan, Desa Lembongan saat pujawali pada Radite Wage Krulut, Minggu, 16 Oktober 2016, dipastikan membludak.

Namun, kata Suryadita, keluarganya bersikeras untuk berangkat melintasi Jembatan Kuning. Ada 3 anggota keluarganya yang melintas di Jembatan Kuning hendak tangkil ke Pura Bakung, Minggu petang. Mereka masing-masing Ketut Werni (istri), Ni Made Surya Cahyani, 14 (anak), dan I Putu Surya, 3 (anak bungsu). “Keluarga saya pergi melintasi Jembatan Kuning tanpa sepengetahuan saya. Soalnya, sejak sore saya di luar rumah,” kenang Suryadita.

Nah, ketika melintas di atas Jembatan Kuning, kata Suryadita, istri dan kedua anaknya itu berjalan beriringan. Begitu berada di tengah-tengah jembatan, tiba-tiba terdengar suara hentakan tali putus. Seketika itu pula mereka langsung jatuh ke laut, bersama puluhan krama pamedek lainnya.

Naas, sang istri, Ketut Werni, tewas seketika akibat tertimpa patahan jembatan. Ibu empat anak ini tewas mengenaskan dengan luka berat di bagian kepala. Sedangkan anak bungsunya, Ketut Surya, tewas karena tenggelam di laut. Ibu dan anak balitanya ini baru ditemukan sudah jadi mayat berselang 1,5 jam pasca jembatan ambruk.

Beruntung, Ni Made Surya Cahyani yang merupakan anak kedua dari pasutri Wayan Suryadita-Ketut Werni, berhasil lolos dari maut. Remaja perempuan berusia 14 tahun ini selamat dari maut, karena berhasil diselamatkan warga sekitar pas kejadian. “Saya malamnya baru tahu, kalau 2 anggota keluarga saya turut menjadi korban jembatan roboh. Malam itu juga, saya langsung menuju lokasi musibah,” tutur Suryadita.


SELANJUTNYA . . .

Komentar