nusabali

Pengusaha Water Sport Minta Pemerataan

We Love Bali

  • www.nusabali.com-pengusaha-water-sport-minta-pemerataan

DENPASAR, NusaBali
Kalangan pelaku water sport atau wisata tirta meminta Program ‘We Love Bali’  yang diluncurkan Kemenparkeraf bersama Pemprov Bali pada Oktober-November mempertimbangkan pemerataan.

Maksudnya program yang bertujuan memulihkan pariwisata Bali dengan sosialisasi dan edukasi Implementasi Protokol Cleanliness Health  Safety dan Environment (CHSE) bisa dinikmati para pelaku pariwisata. Termasuk usaha wisata tirta.

“Meski tidak banyak, namun semua pelaku usaha dapat merasakan dampak program tersebut,” ujar I Made Wetar, seorang pengusaha wisata tirta Hotdog Water Sport di kawasan Tanjung Benoa, Kuta Selatan Badung, Kamis (24/9).

Selama ini  usaha wisata tirta seperti di kawasan Tanjung Benoa dalam kondisi mati suri. Sebagian besar tutup operasi, karena tidak wisatawan setelah pandemi Covid-19 merebak. Sedang dalam kondisi normal, ratusan wisatawan menikmati paket wisata tirta di kawasan Tanjung Benoa. Untuk diketahui wisata tirta di kawasan Tanjung Benoa, merupakan salah satu yang favorit di kalangan wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Namun dampak pandemi Covid-19 menyebabkan usaha wisata tirta sepi.

Karenanya begitu tahu informasi ada program ‘We Love Bali’, para pelaku berharap mereka juga merasakan imbas dari program tersebut. “Jangan misalnya hanya notok di satu tempat atau DTW saja,”pinta Wetar.  

Selain itu peserta ‘We Love Bali’ nanti, tidak hanya sekadar menengok dan melihat DTW. Namun juga bertransaksi dengan menikmati fasilitas dan produk pariwisata. “Jangan hanya malali saja,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui Kemenparkeraf bersama Pemprov Bali melalui Dinas Pariwisata menggelar event Program ‘We Love Bali’. Program tersebut bertujuan melakukan edukasi penerapan protocol CHSE kepada masyarakat, sekaligus promosi pariwisata, bahwa Bali telah siap menerapkan protocol CHSE. *k17

Komentar