nusabali

Bermodal 1.975 Suara, Berhak Gantikan Gede Dana di DPRD Karangasem

Ni Kadek Sri Dewi Wahyuni, Srikandi Politik yang Kini Wakil Sekretaris DPC PDIP Karangasem

  • www.nusabali.com-bermodal-1975-suara-berhak-gantikan-gede-dana-di-dprd-karangasem

Dalam Pileg 2019, Ni Kadek Sri Dewi Wahyuni banyak menggaet suara berkat investasi kegiatan sosial sejak lama selaku istri dokter, yang sering turun membantu masyarakat

AMLAPURA, NusaBali

Pilkada Karangasaem 2020 menjadi berkah tersendiri bagi Ni Kadek Sri Dewi Wahyuni SE, 39. Pasalnya, Wakil Sekretaris DPC PDIP Karangasem ini berhak naik ke kursi DPRD Karangasem dari Dapil VI (Kecamatan Abang) dengan status pengganti antar waktu (PAW), untuk menggantikan I Gede Dana yang maju tarung sebagai Calon Bupati (Cabup).

Dalam Pilkada Karangasem 2020, Gede Dana yang kini Ketua DPC PDIP Karangasem diusung partainya sebagai Cabup Karangasem, bertandem dengan I Wayan Artha Dipa di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup). Karena maju tarung ke Pilkada 2020, Gede Dana bukan hanya harus meletakkan jabatan Ketua DPRD Karangasem 2019-2024, namun juga mesti mundur dari keanggotaan Dewan.

Nah, mundurnya Gede Dana ini jadi durian runtuh bagi Kadek Sri Dewi Wahyuni. Dia berhak menggantikan Gede Dana di DPRD Karangasem dengan status PAW, karena sebagai caleg dengan suara terbanyak keempat di internal PDIP Dapil Kecamatan Abang dalam Pileg 2019 lalu. Kala itu, Dewi Wahyuni gagal lolos ke kursi legislative dengan perolehan 1.975 suara.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, PDIP meraih 3 kursi dari total 7 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 yang diperebutkan di Dapil Kecamatan Abang. Tiga kursi tersebut masing-masing diraih I Wayan Geden (caleg incumbent yang lolos dengan perolehan 4.873 suara), I Gede Dana (incumbent/lolos dengan 4.474 suara), dan I Ketut Suardana (caleg new comer/lolos dengan 2.002 suara).

Sebaliknya, Dewi Wahyuni gagal lolos bersama 3 caleg PDIP lainnya. Dengan raihan 1.975 suara, Dewi Wahyuni yang berstatus new comer berada setingkat di atas I Nyoman Subaga, caleg incumbent yang gagal lolos dengan perolehan 1.865 suara. Dua caleg gagal lainnya adalah Ni Luh Putu Nonik Prima Swari (new comer/63 suara) dan Ni Putu Udiani (new comer/59 suara).

Kini, manakala Gede Dana harus mundur dari keanggotaan DPRD Karangasem karena maju tarung ke Pilkada 2020, Dewi Wahyuni selaku caleg peraih suara terbanyak berikutnya di antara yang yang gagal lolos, berhak menggantikannya di kursi Dewan dengan status PAW. Hanya saja, sejauh ini Dewi Wahyuni belum mendapat informasi dari DPC PDIP Karangasem terkait proses PAW Gede Dana.

“Jadi, saya belum bisa berkomentar terkait kemungkinan naik ke DPRD Karangasem dengan status PAW,” terang Dewi Wahyuni saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (23/9).

Yang pasti, Srikandi PDIP kelahiran 21 November 1981 asal Banjar Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit, Kecamatan Kubu, Karangasem yang menikah ke Banjar  Merita, Desa Labasari, Kecamatan Abang, Karangasem ini besyukur jika nanti benar-benar dipercaya menjadi wakil rakyat di kursi legislatif. Sejak awal, Dewi Wahyuni mengaku bersyukur, karena dalam Pileg 2019 lalu berhasil meraih 1.975 suara, meskipun sebagai caleg pendatang baru.

Dewi Wahyuni mengakui Pileg 2019 merupakan event politik pertama yang diikutinya dengan maju tarung sebagai caleg. Dia banyak menggaet pemilih dari kegiatan sosialnya sejak lama di mana sering mendampingi suami yang seorang dokter, dr Made Sukana, bersama-sama turun ke lapangan membantu masyarakat yang memerlukan pengobatan.

Setelah sang suami jadi PNS, Dewi Wahyuni yang melanjutkan misi sosialnya dengan membantu warga yang memerlukan pertolongan manakala mereka sakit. Bahkan, Dewi Wahyuni menyiapkan satu kamar khusus di rumahnya untuk merawat orang sakit, terutama korban kecelakaan. Diawali dengan mengantar ke RSUD Karangasem mengurus administrasi, hingga ikut antar saat dirujuk ke RSUP Sanglah (Denpasar). “Masyarakat pedesaan umumnya kan awam mengurus administrasi di rumah sakit, agar benar-benar mendapatkan perawatan yang optimal,” cerita Dewi Wahyuni.

Dewi Wahyuni sendiri awalnya terjun ke politik dengan menjadi simpatisan PDIP, yakini bergabung organisasi sayap Taruna Merah Putih. Dia langsung dipercaya menjadi Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPD taruna Merah Putig Bali 2012-2016. Selanjutnya, Dewi Wahyuni dipercaya menjadi Wakil Sekretaris DPC PDIP Karangasem sejak tahun 2016 hingga sekarang.

Sebelum terjun tarung sebagai caleg dalam Pileg 2019, Dewi Wahyuni sudah merancang strategi politik. Termasuk membentuk tim sukses, dengan melibatkan warga yang pernah ditolong saat berurusan di rumah sakit. “Setiap keluarga yang pernah kami bantu, diambil satu orang untuk dijadikan tim sukses. Dengan pola itu,  kampanye dilakukan dari rumah ke rumah mengandalkan relawan,” terang jebolan S1 Fakultas Ekonomi Unud tahun 2005 ini.

Sebagai caleg pendatang baru, Dewi Wahyuni tidak mau kalah dengan mereka yang telah berpengalaman. Dia berupaya menggalang dukungan sebanyak mungkin melalui penyamabrayan. Modal utamanya adalah keluarga yang pernah dibantu sebelumnya bersama sang suami.

Hanya saja, Dewi Wahyuni merasa suaranya banyak hilang karena pemilih terkendala saat mencoblos nama. “Walau telah membawa spesimen atau contoh surat suara, tetapi warga di desa banyak yang buta huruf. Meski sudah dijelaskan agar coblos nama nomor urut 3 di gambar PDIP (nomor urut Dewi Wahyuni, Red), namun yang dicoblos lebih banyak gambar partai karena di sana tertera nomor 3 juga,” kenang Dewi Wahyuni.

Berdasarkan rekapitulasi hasil Pileg 2019, Dewi Wahyuni mengantongi 1.975 suara dan harus puas menduduki peringkat empat perolehan suara di internal caleg PDIP Dapil Kecamatan Abang. Dia pun gagal lolos ke DPRD Karangasem dengan selisih hanya 27 suara dari caleg terpilih I Ketut Suardana.

"Meski hanya menduduki peringkat keempat, saya tidak kecewa. Saya bersyukur raih 1.975 suara. Saya merasa telah berjuang optimal, apalagi menyadari sebagai pendatang baru. Saya hanya kurang sosialisasi teknis coblos nama. Saya menyukuri hasil itu," jelas ibu empat anak dari pernikahannya dengan dr Made Sukana ini. “Sejak awal saya telah berkomitmen siap kalah dan siap menang,” lanjut Srikandi PDIP yang tinggal di Jalan Akasia XIII Nomor 8 Denpasar Timur ini.

Dalam Pileg 2019, perolehan suara Dewi Wahyuni hampir merata di 14 desa se-Kecamatan Abang. Perolehan terbanyak dari Desa LKabasari, yakni dengan 1.035 suara. Kemudian, di Desa Bunutan dengan 211 suara, Desa Purwakerti (157 suara), Desa Tribuana (125 suara), Desa Tiyingtali (91 suara), Desa Ababi (76 suara), Desa Tista (57 suara), Desa Abang (32 suara), Desa Pidpid (28 suara), Desa Datah (22 suara), Desa Culik (45 suara), Desa Kerta Mandala (38 suara), Desa Nawakerti (39 suara), Desa Kesimpar (19 suara)  *k16

Komentar