nusabali

Lukisan Geopark Gunung Batur Diburu Wisatawan

  • www.nusabali.com-lukisan-geopark-gunung-batur-diburu-wisatawan

Wisatawan yang melancong ke Kintamani, Bangli, makin bisa diharapkan dan  dapat mengangkat perekonomian warga sekitar. Seperti halnya yang dirasakan oleh seniman lukis di Desa Penelokan, Kintamani, I Wayan Bali.

BANGLI, NusaBali
Dia memanfaatkan lahan di objek wisata tersebut, untuk membuka usaha menjual lukisan. Hanya saja, dari sekian lukisan yang dijualnya, lukisan pemandangan Geopark Gunung Batur menjadi incaran wisatawan mancanegara.

I Wayan Bali, bahkan mengaku sampai kewalahan menerima orderan, terutama lukisan Geopark Gunung Batur. Pasalnya, wisatawan yang datang lebih tertarik membeli lukisan pemandangan objek wisata yang menjadi andalan Bangli tersebut. “Saking banyaknya pesanan, saya sampai mengajak dua orang rekan, untuk ikut melukis. Apalagi, jelang akhir tahun jumlah wisatawan yang mencari lukisan memang lebih meningkat,” ujarnya, Jumat (20/11).

Kata dia, seperti musim ramai saat ini, setidaknya dalam sebulan dia bisa menjual sebanyak delapan buah karya lukisan dengan obyek Gunung Batur lengkap dengan danaunya. “Untuk lukisan Geopark Gunung Batur dengan ukuran 100 cm x120 cm, harganya bervariatif berkisar dari harga Rp 400 ribu - Rp 1 juta. Dalam sebulan saya maksimal bisa mengerjakan 8 buah karya,”, akunya.

Sejatinya, Wayan Bali, sejak awal memang memiliki bakat dalam bidang melukis, hanya saja ketika melihat kunjungan wisatawan mulai meningkat. Dia mulai membuka usaha menjual lukisan di kawasan Penelokan, tepatnya berada di depan rumahnya. Usaha yang dibuka sejak tahun 2005 tersebut bisa untuk menopang kehidupan keluarganya. “Saya juga sering menerima pesanan melukis wajah, namun pesanan lukis wajah lebih banyak datang dari wisatawan lokal,” ujar seniman beraliran realis tersebut.

Hanya, saja untuk mencari bahan dan alat-alat untuk melukis, kata dia, masih kesulitan mencari di Bangl. Sehingga Wayan Bali, harus mencarinya sampai ke luar daerah seperti ke Sukawati, Ubud, maupun Denpasar. “Saya biasanya melukis dengan bahan cat air (akrilic). Namun, untuk memberikan daya tarik lebih, saya menambahkan sejumlah bahan agar berstektur,” katanya.  

Komentar