nusabali

Karangasem Seleksi Atlet Voli

  • www.nusabali.com-karangasem-seleksi-atlet-voli

AMLAPURA, NusaBali
Pengkab Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Karangasem mulai melakukan penjaringan atlet untuk Porprov Bali XV/2022.

Seleksi lebih cepat itu dilakukan agar persiapannya tim voli nantinya lebih matang.  Hal itu mengacu hasil evaluasi Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, dimana tim voli Karangasem gagal menjaga tradisi masuk empat besar. Alhasil, kegagalan itu akan dibalas di Badung nanti.

"Kami ingin bergerak mendahului. Dengan harapan seleksi menyasar semua kecamatan di Kabupaten Karangsem agar menemukan atlet terbaik," ungkap Ketua Pengkab PBVSI Karangasem, Ketut Suastika, Senin (24/8).

Suastika mengatakan, seleksi mencari atlet tim putra dan putri, yang akan dibagi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Abang dan Kubu diplot di satu titik, lalu Kecamatan Manggis digabung Karangsem, kemudian Kecamatan Bandem dan Selat, serta Kecamatan Sidemen  dan Rendang.

"Penggabungan itu untuk memudahkan proses seleksi, sehingga dengan menggabungkan kecamatan terdekat," terang Suastika, yang juga anggota DPRD Karangasem itu.

Seleksi lebih awal, karena mengacu pengalaman Porprov 2019. Cabor voli yang masuk kategori permainan tim persiapannya malah singkat. Padahal membutuhkan waktu lama untuk membangun chemistry antar pemain agar solid. Jadi nanti menjelang Porprov tinggal pematangan strategi dan mental.

"Ini juga upaya mengoptimalkan kemampuan pebola voli lokal Karangasem. Menggali bibit-bibit pemain semaksimal mungkin. Sehingga segala potensi yang ada di setiap daerah akan terpantau dengan optimal. Kami inginkan putra - putri terbaik mewakili Karangasem nantinya," tegas Suastika.

Suastika yang juga suami dari anggota DPRD Bali Dapil Karangsem Kadek Darmini itu menegaskan, peserta seleksi tercatat kurang lebih 100 atlet. Dari jumlah itu akan ditentukan 14 atlet, baik putra dan putri. Peserta seleksi dibatasi atlet kelahiran 2000 dan tinggi atlet minimal 170 Cm. Sedangkan seleksi dilakukan I Komang Gebur Adiyasa, I Nyoman Juli, dan I Putu Wijaya.

"Kami ingin membangun paradigma, persiapan matang akan mendekati harapan. Minimal atlet waktu berkumpul lebih panjang," tutur Suastika. *dek

Komentar