Sevilla Raja Liga Europa Sejati
COLOGNE, NusaBali
Sevilla menegaskan status sebagai raja Liga Europa sejati. Kemenangan atas Inter Milan menjaga catatan 100% di final Liga Europa.
Mereka meraih trofi keenam pada musim 2019/2020, usai menang 3-2 atas Inter Milan, di RheinEnergieStadion, Cologne, Jerman, Sabtu (22/8) dinihari Wita.
Laga berjalan sengit dan kedua tim saling berbalas gol. Tiga gol Sevilla dicetak Luuk de Jong (12, 33) dan Diego Carlos (74). Dua gol Inter dibuat penalti Romelu Lukaku (5) dan Diego Godin (35). Gol Diego Carlos membuat Inter apes, karena sontekan sial Lukaku membuat bola berbelok dan masuk ke gawang Samir Handanovic.
Gelar tersebut yang keenam bagi Sevilla dalam sejarah kompetisi tersebut, termasuk era Piala UEFA. Sebelumnya klub Andalusia itu juara pada 2006, 2007, 2014, 2015, dan 2016. Klub yang berdiri pada 25 Januari 1890 itu menegaskan diri sebagai raja Liga Europa karena catatan 100% di final, aias selalu menang dalam enam tampil di final.
Los Nervionenses dua kali lebih banyak dari para pesaing terdekatnya, seperti Liverpool, Juventus, Inter Milan, dan Atletico Madrid (3 kali juara). Sevilla juga dua kali juara saat masih bernama Piala UEFA ( 2006 dan 2007.
Sedangkan bagi Inter, kekalahan ini kegagalan meraih gelar Liga Europa untuk kali pertama dalam sejarah. Tiga titel Nerazzurri sebelumnya dimenangi pada era Piala UEFA (1991, 1994, dan 1998). Catatan Inter lima kali ke final, tiga kali menang dan dua kali kalah.
Final Liga Europa kali ini adalah final pertama Inter di kompetisi Eropa sejak meraih Liga Champions musim 2009/2010. Kiper dan kapten tim Inter Milan Samir Handanovic mengaku menyimpan kekecewaan besar. Namun dia ingin tim harus bergerak maju, lalu menjadikan titik mula untuk memainkan lebih banyak laga final.
Sementara itu, pelatih Sevilla mengaku bangga dengan timnya yang tampil pantang menyerah. Menurutnya, kepenangan tersebut sangat special, khususnya untuk tim dan para fans, sekaligus kisah akhir yang bahagia. Lopetegui memuji Luuk de Jong sebagai pemain yang sangat bagus, dan bekerja pada momen yang tepat.
“Apalagi kami terkena tiga hukuman penalti dalam tiga laga terakhir dalam lima menit pertama permainan, namun tim kami pantang menyerah,"kata mantan pelatih Real Madrid dan Timnas Spanyol itu.
Sedangkan Luuk De Jong, yang jadi pahlawan Sevilla, juga merasa senang karena mampu menjawab kepercayaan besar yang diberikan pelatih. Dia merasa timnya menjalani laga sulit, namun bermain sangat baik sebagai tim. *
Komentar