nusabali

Pedagang di Trotoar Komplek Pasar Anyar Segera Ditertibkan

Satu Pasien Covid-19 di Buleleng Sembuh

  • www.nusabali.com-pedagang-di-trotoar-komplek-pasar-anyar-segera-ditertibkan

SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng akan menertibkan pedagang yang berjualan di atas trotoar di Jalan Durian dan Jalan Sawo, komplek Pasar Anyar Buleleng.

Ratusan pedagang yang selama ini berjualan di trotoar dan badan jalan akan dikembalikan ke lapak lantai dua tempat mereka semula, untuk mengurai keramaian dan kekroditan Pasar Anyar selama ini. Penerapan protokol Covid-19 terkait social distancing dan physical distancing pada aktivitas dalam pasar dinilai penting, setelah ditemukan sejumlah penyebaran terjadi pada klaster pasar.

Penguraian pasar yang ditegaskan kembali melalui SE Gubernur Bali terkait pencegahan penyebaran Covid-19 pada klaster pasar di Buleleng, disanggupi PD Pasar siap pada 2 Juli mendatang. Waktu selama lima hari dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi dan penertiban.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Sabtu (27/6), menegaskan penguraian pasar akan diterapkan di seluruh pasar yang ada di Buleleng. Terutama tiga pasar besar, yakni, Pasar Anyar Buleleng, Pasar Bongkar Muat, dan Pasar Banyuasri. Kepadatan pedagang khususnya di Pasar Anyar Buleleng pun disepakati tidak memerlukan relokasi seperti yang diajukan sebelumnya, dan hanya perlu penertiban dan pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pencegahan.

“Data yang dimiliki PD Pasar khsusus Pasar Anyar jumlah pedagang dan lapak yang tersedia cukup, sehingga tidak perlu direlokasi. Saat ini permasalahannya pedagang di atas itu turun jualan di bawah, sehingga hanya perlu ditertibkan,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Seluruh pedagang yang tak memiliki register berjualan di lantai bawah akan dikembalikan ke tempat sesuai dengan register mereka. Penertiban pedagang juga akan dilakukan pada pedagang-pedagang yang belum teregister maupun pedagang musiman.

Menurut Suyasa, selain penertiban pedagang, masing-masing pasar juga akan membentuk Satgas Terpadu Penanganan Covid-19 yang akan dibantu dan didukung oleh pecalang desa setempat, desa adat, dan Satpol PP. Tim terpadu ini yang akan mengatur mengkondisikan penerapan protokol kesehatan di dalam pasar dan melakukan pemantauan. Hal penting juga yang harus terpenuhi, menurut mantan Kadisdikpora Buleleng, ini adalah pengaturan pintu masuk dan keluar dengan penyediaan tempat cuci tangan. “Semua yang masuk pasar, sebelum masuk dan sebelum keluar wajib cuci tangan. Tempat cuci tangan ini yang harus dipenuhi lagi, karena selama ini baru ada di dalam pasar,” imbuh Suyasa.

Suyasa juga akan segera melaporkan hasil rapat koordinasi dengan PD Pasar kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, terkait skema penguraian pasar yang dinyatakan kesiapannya pada 2 Juli mendatang.

Sementara Dirut PD Pasar Buleleng Made Agus Yudi Arsana, mengatakan sudah mulai melakukan relokasi pedagang di Jalan Sawo ke lapak lantai dua, menempati 116 lapak yang masih tersedia.

Terkait dengan aturan jaga jarak yang ditetapkan gugus tugas sebenarnya jarak lapak di Pasar Anyar sudah sesuai SNI, sudah memenuh jarak minimal yakni 1,5 meter x 2 meter. Namun sesuai dengan surat edaran jarak tersebut kembali harus dievaluasi hingga dapat mengurai kepadatan, terutama saat waktu ramai pembeli.

“Hal ini yang akan kami evaluasi dan lihat kembali di lapangan terkait jaraknya. Termasuk mengkaji pintu keluar masuk yang aman yang akan digunakan. Artinya kita harus ikuti protokol penanganan Covid-19,” kata Yudi Arsana.

Dari data yang dimiliki PD Pasar terkait Pasar Anyar yang menjadi pasar teramai di Buleleng, dihuni oleh 1.600 pedagang, termasuk pedagang bongkar muat, pedagang eceran dan musiman. Sedangkan Pasar Banyuasri yang satu komplek dengan Pasar Tumpah dan Pasar Bongkar Muat diisi oleh 1.300 pedagang,

Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng tiga hari terakhir tidak ada penambahan kasus baru. Jumlah pasien terkonfirmasi positif masih berjumlah 93 orang yang 82 orang di antaranya dinyatakan sembuh. Sedangkan sisanya 11 orang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pada Sabtu kemarin, GTPP Covid-19 Buleleng memulangkan satu pasien terkonfirmasi yang dikode PDP 94 asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng. Pasien yang awalnya bergejala tifus dan berakhir dengan tes swab  positif, dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi selama 17 hari dengan 10 kali swab. *k23

Komentar