nusabali

Covid-19 dan PKM, Kunjungan ke Pasar Tradisional Turun Drastis

  • www.nusabali.com-covid-19-dan-pkm-kunjungan-ke-pasar-tradisional-turun-drastis

DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar secara resmi telah menerapkan Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), mulai Jumat (15/5) lalu.

Penerapan PKM non PSBB ini membuat kunjungan warga ke pasar tradisional di Kota Denpasar menurun drastis . Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata saat dihubungi, Minggu (17/5) mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan PKM di Denpasar, jumlah kunjungan masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional bahkan bisa dibilang sepi. Sementara di hari kedua ada sedikit peningkatan. Jika dibanding sebelum PKM kata dia, rata-rata omzet pedagang menurun sejak 2 hari PKM berjalan.

Dikatakan, secara umum jumlah warga yang berbelanja ke pasar tradisional dibawah naungan Perumda Pasar Sewakadharma Denpasar memang sudah mengalami penurunan pasca merebaknya virus Covid-19. Dikatakan, jumlah warga yang berbelanja ke pasar tradisional pasca merebaknya Covid-19 sebelum pelaksanaan PKM telah terjadi penurunan sebesar 50 persen.

Kemudian pada dua hari pelaksanaan PKM yakni Jumat (15/5) dan Sabtu (16/5)  kembali mengalami penurunan rata-rata hingga 10 persen. "Secara keseluruhan jumlah warga yang ke pasar 2 hari pelaksanaan PKM menurun sampai rata-rata 10 persen disetiap pasar dibanding sebelum PKM. Kalau dibanding sebelum Corona, 50 persen terjadi penurunan di semua pasar," ujarnya.

Dikatakan khusus terkait Pasar Badung Kota Denpasar yang merupakan pasar terbesar di Kota Denpasar, diakui juga mengalami penurunan omzet. Diungkapkan, sebelum Covid-19, Pasar Badung omzet penjualan seluruh pedagang bisa mencapai Rp 1 miliar sampai Rp 1,3 miliar per hari.

Setelah wabah Covid-19 merebak, omzet penjualan seluruh pedagang terjun bebas hanya di kisaran Rp 280 juta sampai Rp 500 juta perhari. "Di semua pasar rata-rata penurunan omzet para pedagang  40 sampai 50 persen. Sejak Corona nampak kelihatan ramai pasar adalah hanya ketika saat jelang hari rerahinan.  Pasar paling terdampak adalah Pasar Badung lantai 3 dan 4, Pasar Kumbasari lantai 2,3 dan 4, dan Pasar Asoka," ujar IB Kompyang Wiranata. *mis

Komentar