nusabali

Akses ke Pantai Kelan Dijaga Pecalang

  • www.nusabali.com-akses-ke-pantai-kelan-dijaga-pecalang

MANGUPURA, NusaBali
Guna memastikan tidak ada wisatawan dan masyarakat yang beraktivitas di Pantai Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Bandung, para pecalang melakukan penutupan menggunakan bambu di akses masuk objek wisata tersebut.

Bahkan, setiap hari pecalang bergantian jaga selama 24 jam di akses masuk lokasi. Penjagaan yang dilakukan aparat tersebut sebagai antisipasi wisatawan yang keluyuran saat pandemi virus Corona (Covid-19).

Lurah Tuban I Ketut Murdika menerangkan penjagaan di objek wisata tersebut bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Hal ini karena meskipun ada imbauan untuk tetap tinggal di rumah, ada saja masyarakat dan wisatawan berkeliaran di pantai.

“Penjagaan itu sudah dilakukan beberapa hari terakhir ini. Karena meski kondisi saat ini sedang pandemi Covid-19, wisatawan dan warga tetap ada yang ke pantai. Makanya akses menuju pantai dijaga pecalang,” kata Murdika, Minggu (5/4) sore.

Sementara Ketua Satgas Gotong Royong Kelan I Gusti Ngurah Udyana, menerangkan untuk penjagaan di Kelan, pihaknya membentuk dua tim pecalang. Tim pertama fokus berjaga di pantai bagian timur. Hal ini karena banyak masyarakat yang masih memancing. Sehingga, dengan adanya petugas, bisa mengawasi warga yang masih nekat beraktivitas.

“Kalau untuk pantai timur, kita kerahkan enam orang pecalang di sana. Ini memang khusus warga yang masih melaut,” katanya.

Di sisi barat, pihaknya mengerahkan 8 orang petugas yang berjaga. Untuk kawasan ini, pihaknya akan melarang seluruh masyarakat dan wisatawan yang hendak bermain ke pantai. Pasalnya, selama ini masih banyak yang membangkang. Terkait waktu penjagaan, dia menuturkan dilakukan selama 24 jam sehari. “Pecalang berjaga 24 jam sehari. Jadi, para pecalang bergantian setiap 12 jam untuk memantau pergerakan wisatawan dan masyarakat,” tutur Gusti Ngurah Udyana.

Dia berharap, karena pandemi Covid-19 ini, masyarakat dan wisatawan bisa memahami situasi dan kondisi. Sehingga meniadakan aktivitas di objek wisata. “Harapannya masyarakat agar tidak ada yang aktivitas lagi di objek wisata. Sampai pandemi virus Corona ini selesai dahulu,” ujarnya. *dar

Komentar