Pedagang Berharap Perbaikan Pasar Pagi Subagan Ditunda

Selain masih layak pakai, pedagang mengaku kesulitan memindahkan barang dagangan di bawah ancaman wabah corona. Penundaan perbaikan hingga situasi benar-benar normal.  Pedagang daging ayam, Mawisah, menilai bangunan Pasar Pagi Subagan masih layak pakai. Apalagi pengerjaannya di 2017. lagi pula. “Semoga perbaikan pasar bisa ditunda sampai situasi benar-benar normal. Ruwet memindahkan barang dagangan,” ungkap pedagang dari Lingkungan Telaga Mas ini, Senin (30/3). Pedagang ikan air tawar, Safii dari Lingkungan Segara Katon mengharapkan tidak ada perbaikan pasar, apalagi dijadikan bangunan dua lantai. “Gedung pasar ini masih bagus dan tidak ada bocornya,” jelas Safii.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna, mengatakan anggaran perbaikan Pasar Pagi Rp 16,5 miliar bersumber dari DID (dana infrastruktur daerah). Sutrisna juga punya keinginan menunda perbaikan Pasar Pagi Subagan. “Saya memang berkeinginan menunda perbaikan Pasar Pagi Subagan ini, hanya saja tahapan perencanaannya tengah berjalan dan direncanakan tender digelar Juni 2020, ya tahapan tetap jalan,” ungkap Wayan Sutrisna.

Diharapkan pula, jelang tender wabah virus corona telah reda dan kondisi normal kembali. Jika situasi sudah aman maka perbaikan Pasar Pagi Subagan bisa dilaksanakan sesuai perencanaan. Tahapannya masih menyusun DED (detail engineering design), yakni menyusun harga satuan tiap material yang dibutuhkan, setelah FS (feasibility study) tuntas dikerjakan. Terdata 656 pedagang memanfaatkan Pasar Pagi Subagan. Hanya saja yang aktif jualan sekitar 150 pedagang. Banyak lapak tidak difungsikan dan banyak kios juga tutup. Transaksi di Pasar Pagi Subagan sehari-hari relatif sepi. Pembeli ramai ke pasar jelang hari raya.

Aktivitas di Pasar Pagi Subagan nyaris 24 jam. Mulai pukul 01.00 Wita, pedagang buah dan pedagang bunga datang mengambil lokasi di parkir Pasar Pagi Subagan. Selanjutnya pukul 05.00 Wita, Pasar Pagi Subagan mulai beraktivitas hingga pukul 12.00 Wita. Setelah itu mulai ada pasar sore dan pasar senggol hingga tengah malam. “Perbaikan Pasar Pagi Subagan untuk kebutuhan jangka panjang. Sekarang memang terlihat sepi, nanti banyak yang memanfaatkan pasar itu,” ungkap Wayan Sutrisna. *k16