nusabali

Merasa Dicueki Selama 3 Tahun

  • www.nusabali.com-merasa-dicueki-selama-3-tahun

Merasa dicueki selama 3 tahun pasca Pilgub Bali 2013, partai-partai gurem pendukung Koalisi Bali Mandara (KBM) pilih tunggu arah angin untuk tarung Pilgub Bali 2018 mendatang.

Partai Gurem Pendukung KBM Tunggu Arah Angin Pilgub 2018


DENPASAR,NusaBali
Mereka belum memastikan apakah kembali masuk barisan KBM yang dimotori Golkar-Demokrat-Gerindra, atau banting haluan mendukung PDIP.

Partai gurem yang masuk barisan KBM dalam Pilgub Bali 2013 ketika mengusung pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) adalah PKPI, Hanura, dan PAN. Ketiga parpol gurem ini sama-sama hanya memiliki 1 kursi DPRD Bali 2014-2019 hasil Pileg 2014.

Sedangkan tiga parpol menengah motor KBM yang kemungkinan akan bersatu kembali dalam Pilgub Bali 2018 mendatang adalah Golkar (punya 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014), Demokrat (punya 8 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014), dan Gerindra (punya 7 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014). KBM hampir dipastikan akan usung Ketut Sudikerta sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018 mendatang. KBM diskenariokan akan tarung head to head melawan PDIP (didukung NasDem) yang bakal udung Wayan Koster sebagai Cagub Bali 2018.

Ketua DPD PKPI Bali, I Kadek Nuartana, mengatakan partainya hingga kini belum bersikap, apakah masih berada di barisan KBM atau keluar. Sebagai pendukung KBM di Pilgub Bali 2013, kata Nuartana, PKPI jelas punya andil dalam memenangkan Pasti-Kerta.

“Namun, setelah 3 tahun berjalan pasca Pilgub Bali 2013, PKPI sing runguange  (tidak dihiraukan). Karena begini kondisinya, ya sudah layak kita pertimbangkan arah dukungan untuk Pilgub Bali 2018. Kita tunggu arah angin saja,” tandas Nuartana kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (7/8).

Nuartana mengakui PKPI bukannya jengkel, tapi merasa diabaikan di KBM. “Politik sepertinya memang identik dengan jurus tipu-menipu. PKPI meskipun suaranya kecil, tapi di barisan KBM bisa kami memenangkan Pasti- Kerta di Pilgub Bali 2013. Tapi, setealh 3 tahun berjalan, PKPI tidak dianggap,” tegas Nuartana yang juga satu-satunya anggota DPRD Bali 2014-2019 dari PKPI.

“Ketika Pilgub Bali 2013, kita komitmen memberikan dukungan dan menangkan Pasti-Kerta. Sekarang, diajak bicara saja kami nggak. Ini sih memang politik, dekat dan komunikasi tergantung kepentingan,” sindir politisi PKPI asal Karangasem ini.

Belajar dari pengalaman buruk dengan KBM di Pilgub Bali 2013, menurut Nuartana, PKPI tidak menutup kemungkinan keluar dari barisan Golkar-Demokrat-Gerindra dalam Pilgub Bali 2018 mendatang. “Apalagi, DPN PKPI pimpinan Bang Yos (Letjen TNI Purn Sutiyoso) menyerahkan sepenuhynya kepada kita di daerah untuk menentukan pilihan,” ujar legislator yang duduk di Komisi I DPRD Bali ini.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Bali, I Ketut Jengiskan, menyatakan partainya masuk barisan KBM yang dukung Pasti-kerta di Pilgub Bali 2013. Namun, untuk Pilgub Bali 2018 mendatang, bisa berbeda arahnya. “PAN memang sudah beberapa kali ada pembicaraan dan komunikasi politik dengan partai lain. Untuk Pilgub Bali 2018 mendatang, belum ada deal apa-apa. Sekarang biarkan dulu banyak calon muncul, sehingga kami bisa melihatnya,” ujar Ketut Jengiskan secara terpisah, Minggu kemarin.

Politisi PAN asal Buleleng ini menegaskan, partainya tetap pendukung pemerintahan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta di Pemprov Bali, karena terikat di KBM. “Tapi, selama ini kami kritis, objektif, dan kontruktif dalam memberikan kritikan ketika pemerintahan Pasti-Kerta tidak pro rakyat. Untuk Pilgub Bali 2018, kita wait and see sajalah. Tergantung komunikasi nanti. Paling awal 2017 baru ada penjajakan. Sekarang, jangkar belum kita pasang,” tandas Ketut Jengiskan yang notabene astu-satunya anggota DPRD Bali 2014-2019 dari PAN.

Sebaliknya, partai gurem pendukung KBM lainnya di Pilgub Bali 2013, Hanura, belum bisa dikonfirmasi terkait sikapnya menuju tarung Pilgub Bali 2018. Ketua DPD Hanura Bali, I Made Sudarta, tidak mengangkat telepon saat dikontak NusaBali masalah ini, Minggu kemarin.

Sementara itu, Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunastawa, mengatakan pihaknya sudah mendengar adanya wacana mempertahankan KBM di bawah komando Golkar-Demokrat-Gerindra utnuk Pilgub Bali 2018. Wacana tersebut dibarengi upaya komunikasi dari Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, yang akan maju sebagai Cagub Bali 2018 dari KBM.

“Partai NasDem terbuka dengan partai mana pun. Kita selalu komunikasi dengan partai apa pun. Untuk Pilgub Bali 2018, tentu kami tidak bisa putuskan sekarang. Kami lihat dulu figur-figur yang akan tampil nanti,” ujar Oka Gunastawa, Minggu kemarin.

NasDem merupakan partai gurem dengan perolehan suara terbesar dalam Pileg 2014, di mana mereka berhasil meraih 2 kursi DPRD Bali 2014-2019. Tapi, NasDem sebagai partai pendatang baru belum masuk pentas pertarungan saat Pilgub Bali 2013. Berdasarkan pengalaman selama 2 tahun terakhir, NasDem nyaris selalu bergandengan dengan PDIP di pentas politik, kecuali Pilkada Karangasem 2015 dan Pilkada Tabanan 2015. * nat

Komentar