nusabali

Berhasil Tembus Program Pertukaran Pemuda Indonesia-China

  • www.nusabali.com-berhasil-tembus-program-pertukaran-pemuda-indonesia-china

Selama hampir dua pekan berada di China bersama Made Astawa Kusuma Mandala, IGN Erlangga Bayu Rahmanda Putra lebih sering berkomunikasi dengan penduduk setempat dengan bahasa tubuh.

Selama berada di China, pemuda berprestasi yang juga Purna Paskibraka Provinsi Bali 2007 ini mengikuti berbagai program. Pada hari pertama, 4 September 2015, Erlangga cs mengikuti kuliah umum tentang kebijakan Bilateral Indonesia-China oleh Prof Xu Liping, lalu kunjungan ke Chinya Youth Camp International.  Keesokan harinya, mereka jalan-jalan menikmati Kota Beijing sejak pagi hingga malam. Termasuk di antaranya mengunjungi dua tempat yang sangat terkenal: The Great Wall (Tembok Besar China) dan Forbidden City.

Menjelajahi negeri Tirai Bambu ternyata bukanlah hal mudah. Masalah bahasa menjadi kendala utama. Masalahnya, jarang ada warga China yang menguasai Bahasa Inggris. Lagipula, banyak jaringan sosial media diblokir di China, hingga membuat keadaan semakin sulit. “Akhirnya, kami harus banyak menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan warga di China. Selain itu, juga kerap  mengaktifkan roaming untuk mentranslate Bahasa Inggris ke Bahasa Mandarin,” cerita penyandang runner-up Lomba Wirausaha Muda Denpasar 2013 ini.

Salah satu kampus yang juga sempat dikunjungi Erlangga cs di China adalah Bei-fang University of Nationality. Mereka diajak masuk ke sebuah gedung pusat in-kubator bisnis yang membina usaha-usaha kecil milik mahasiswa, mulai dari industri jasa desain, makanan, kaos, hingga pembuatan bingkai.
 
Dari kampus Beifang University of Nationality, kegiatan berlanjut mengunjungi Ninxiang Shenghai TaiCai Technologies Co Ltd, yang merupakan salah satu seko-lah film dan animasi terbesar di China. Di sini, Erlangga cs berkesempatan melihat proses produksi animasi. Mereka juga berkesempatan mengunjungi Taman Islamik Tionghoa dan sebuah Garden Hall yang sangat megah. 
Yang tak kalah mengesankan, mereka juga sempat berkunjung ke Ningxia Medical University di mana Museum Dokter Hui berada. Musem ini banyak menyimpan teknologi pengobatan kuno perpaduan ilmu medis Arab dan Cina. Selain itu, Erlangga cs juga berkunjung ke Chinese Wolfberry Museum, tempat dilestarikannya Wolfberry (Goji Berry) yakni tanaman resep pengobatan sejak Dinasti Ming sekitar 4.000 tahun silam.

Hari terakhir berada di China diisi Erlangga cs dengan kunjungan ke Museum Ma-ritim Tiongkok, untuk melihat jejak pelayaran dari berbagai kawasan seperti Arab, India, dan Eropa. Pelayaran inilah yang secara tidak langsung mempengaruhi pe-nyebaran agama dan akulturasi budaya di China.

IGN Erlangga Bayu Rahmanda Putra mengaku sangat bersyukur dapat kesempatan ikut program Pertukaran Pemuda Indonesia-China. Sebab, banyak manfaat dipetik dari program ini. "Saya berharap, sepulang dari China, apa yang kami pelajari bisa dikontribusikan kepada Tanah Air," harap mahasiswa semester V Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud ini.


Sepulangnya dari China, Erlangga kembali ke rutinitasnya sebagai mahasiswa, juga usaha bisnisnya. Saat ini, dia tengah menjalankan bisnis bidang fashion, yang memiliki sebuah distro di kawasan Jalan Katrangan Denpasar Timur.

Komentar