nusabali

Karateka Dwi Puspita Sari Target Emas PON 2016

  • www.nusabali.com-karateka-dwi-puspita-sari-target-emas-pon-2016

Salah seorang karateka yang masuk tim PON Bali, Ni Made Dwi Puspita Sari memasang target maksimal dalam PON XIX, September 2016.

DENPASAR, NusaBali
Target itu ditetapkan guna memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas di multi even empat tahunan antar daerah di Jawa Barat tersebut. "Saya rutin latihan berjam-jam untuk merealisasikan medali emas untuk kontingen Bali," ucap Ni Made Dwi Puspita Sari, Sabtu (14/5).

Karateka berusia 20 tahun tersebut dalam latihan selalu mengikuti program terkait teknik, fisik, dari pelatihnya. "Saya yakin bisa mendapat emas," tegas karateka yang turun di kelas -61 kg ini.

Saat ini, tim Karate PON Bali fokus melakukan training center di GOR Lila Buana, Denpasar. Pada Piala Kasad di Jambi akhir April lalu, Dwi  hanya bisa mempersembahkan medali perak, dan kegagalan menjadi juara telah telah dilakukan evaluasi dan tinggal pembenahan. "Jadi emas itu tidak terlalu sulit dan menjadi beban untuk diwujudkan. Melainkan, persiapan dengan matang. Mudah-mudahan bisa mengalahkan semua rival di kelas kami," harap Dwi Puspita Sari.

Nah, soal rival kontingen dari Jawa Barat menurutnya adalah Intan Nurjanah yang paling berat dan bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan. Dirinya menjelaskan, sudah dua kali dirinya bertarung melawan Intan Nurjanah. Dua kali bertemu di Piala Kasad 2015  dan di Piala Kasad 2016. Semua itu akan dibuktikan pada gelaran PON nantinya. "Saya akan buktikan di PON nanti. Pembuktiannya nanti di sana. Siapa yang keluar sebagai pemenang," tegas Dwi Puspita Sari.

Karateka yang juga berprofesi sebagai anggota TNI AD berpangkat Sersan Dua itu menambahkan, dari segi kekurangan diri sendiri, semua itu diserahkan semua kepada tim pelatih karena mereka lebih mengetahui karakteristiknya. "Saya serahkan semuanya kepada pelatih. Jika ada evaluasi pasti akan ada perbaikannya," terangnya.

Menurut pelatih, dirinya terlalu hati-hati dalam bertanding. Bisa dikatakan masih agak sedikit ada beban. "Mungkin saya masih belum berani mengambik resiko," jelas Puspita Sari yang saat ini bertugas di Direktorat Zeni Angkatan Darat.

 Saat ditanya apakah dirinya diizinkan untuk latihan, dirinya mengaku sudah diberikan dispensasi selama satu tahun oleh korps TNI AD. "Mungkin kami harus lebih berani menyerang duluan, tapi dengan segala risiko," tuturnya.7dek

Komentar