Duel Tim Bertolak Belakang
Saat drawing Desember 2018, PSG lebih difavoritkan ke perempatfinal. Namun kali ini situasinya sudah jauh berbeda. Kini MU sangat kencang. Maka, performa, mentalitas, dan keutuhan skuat sangat menentukan.
MU vs PSG 16 Besar Liga Champions
MANCHESTER, NusaBali
Manchester United menjamu Paris Saint Germain (PSG), di Old Trafford, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2018/2019, Rabu (13/2) dinihari WITA. Kini kondisi kedua tim sangat paradox dan bertolak belakang. Ya, berbeda jauh dibandingkan ketika drawing pada 17 Desember 2018.
Saat itu, MU dinilai sedikit apes diundi bertemu PSG. Pasalnya, PSG memiliki trio penyerang mematikan pada diri Neymar, Edinson Cavani dan Kylian Mbappe. Bahkan mereka menjuarai grup berat yang dihuni Liverpool, Napoli dan Red Star Belgrade.
Sedangkan MU lolos sebagai runner-up dari grup Juventus. Bahkan MU bisa dibilang terpuruk bersama Jose Mourinho, manajer MU saat itu.
Namun Mourinho sudah dipecat. Ole Gunnar Solskjaer, legenda MU yang membawa timnya meraih treble pada musim 1998/1999, diangkat sebagai pengganti sementara per 19 Desember 2018.
Dampaknya instan. Hingga kini, dalam 11 laga, MU di tangan Solskjaer belum terkalahkan, dengan 10 kali menang dan sekali imbang. Mentalitas para pemain berubah menjadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Para pemain MU mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya bersama Solksjaer.
Kondisi PSG sedikit bertolak belakang. Pasukan Thomas Tuchel menelan dua kekalahan dalam enam laga terakhirnya. Dua kekalahan itu, 1-2 dari Guingamp di Coupe de la Ligue dan 1-2 kontra Lyon di liga.
Selain perfoma negatif, PSG juga kehilangan dua penyerang utamanya, Neymar dan Cavani yang cedera.
PSG berharap pada Mbappe di lini depan. Marco Veratti, yang sembuh dari cedera, juga diharapkan di lini tengah. PSG datang ke Old Trafford dengan kekuatan timpang. PSG harus berjuang ekstrakeras jika ingin meraih modal bagus untuk leg kedua di Parc des Princes, 6 Maret.
Saat hasil drawing keluar bulan Desember lalu, PSG lebih difavoritkan ke perempat final. Namun kali ini situasinya jauh berbeda. PSG benar-benar harus waspada.
Dalam duel sepenting itu, maka performa, mentalitas, dan keutuhan skuat akan sangat menentukan. Untuk tiga faktor itu, MU harus diakui saat ini lebih baik daripada PSG. Tanpa Neymar dan Cavani, PSG masih punya Mbappe. Dia berbahaya jika sampai mendapatkan peluang.
Laga MU vs PSG diperkirakan sangat sengit. Kedua tim saat ini dalam momentum bagus sehingga akan all out dan total fight meraih kemenangan pada babak gugur ini.*
MANCHESTER, NusaBali
Manchester United menjamu Paris Saint Germain (PSG), di Old Trafford, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2018/2019, Rabu (13/2) dinihari WITA. Kini kondisi kedua tim sangat paradox dan bertolak belakang. Ya, berbeda jauh dibandingkan ketika drawing pada 17 Desember 2018.
Saat itu, MU dinilai sedikit apes diundi bertemu PSG. Pasalnya, PSG memiliki trio penyerang mematikan pada diri Neymar, Edinson Cavani dan Kylian Mbappe. Bahkan mereka menjuarai grup berat yang dihuni Liverpool, Napoli dan Red Star Belgrade.
Sedangkan MU lolos sebagai runner-up dari grup Juventus. Bahkan MU bisa dibilang terpuruk bersama Jose Mourinho, manajer MU saat itu.
Namun Mourinho sudah dipecat. Ole Gunnar Solskjaer, legenda MU yang membawa timnya meraih treble pada musim 1998/1999, diangkat sebagai pengganti sementara per 19 Desember 2018.
Dampaknya instan. Hingga kini, dalam 11 laga, MU di tangan Solskjaer belum terkalahkan, dengan 10 kali menang dan sekali imbang. Mentalitas para pemain berubah menjadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Para pemain MU mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya bersama Solksjaer.
Kondisi PSG sedikit bertolak belakang. Pasukan Thomas Tuchel menelan dua kekalahan dalam enam laga terakhirnya. Dua kekalahan itu, 1-2 dari Guingamp di Coupe de la Ligue dan 1-2 kontra Lyon di liga.
Selain perfoma negatif, PSG juga kehilangan dua penyerang utamanya, Neymar dan Cavani yang cedera.
PSG berharap pada Mbappe di lini depan. Marco Veratti, yang sembuh dari cedera, juga diharapkan di lini tengah. PSG datang ke Old Trafford dengan kekuatan timpang. PSG harus berjuang ekstrakeras jika ingin meraih modal bagus untuk leg kedua di Parc des Princes, 6 Maret.
Saat hasil drawing keluar bulan Desember lalu, PSG lebih difavoritkan ke perempat final. Namun kali ini situasinya jauh berbeda. PSG benar-benar harus waspada.
Dalam duel sepenting itu, maka performa, mentalitas, dan keutuhan skuat akan sangat menentukan. Untuk tiga faktor itu, MU harus diakui saat ini lebih baik daripada PSG. Tanpa Neymar dan Cavani, PSG masih punya Mbappe. Dia berbahaya jika sampai mendapatkan peluang.
Laga MU vs PSG diperkirakan sangat sengit. Kedua tim saat ini dalam momentum bagus sehingga akan all out dan total fight meraih kemenangan pada babak gugur ini.*
Komentar