nusabali

Tebing Longsor, 4 Desa Bertetangga Terisolasi

  • www.nusabali.com-tebing-longsor-4-desa-bertetangga-terisolasi

Bencana tebing setinggi 10 meter longsor menimbun jalan raya terjadi di wilayah Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selamadeg Timur, Tabanan, Selasa (10/4) pagi. 

TABANAN, NusaBali
Akibatnya, empat desa bertetangga sempat terisolasi selama 6 jam, sebelum material longsoran berhasil dibersihkan warga bersama petugas Dinas PU dan BPBD Tabanan pukul 14.30 Wita.

Sebelum longsornya tebing setinggi 10 meter, Selasa pagi sekitar pukul 08.30 Wita, sehari sebelumnya sudah sempat terjadi bencana serupa dalam sekala kecil di tempat yang sama. Longsor pertama terjadi Senin (9/5) sore pukul 15.00 Wita, hingga material longsoran menutupi saluran irigasi Subak Begawan, Banjar Apit, Desa Gunung Salak.

Akibat lonsor Senin sore itu, air meluber sampai ke jalan, karena salutran irigasi tertutup material longsoran. Itu sebabnya, Selasa pagi kemarin, sekitar 20 warga Banjar Apit Yeh terjun gotong royong membersihkan material longsoran yang menutupi saluran irigasi. Masalahnya, luberan air menyebabkan jalan utama di Banjar Apit Yeh berlumpur.

Menurut Kelian Banjar Apit Yeh, I Nyoman Sumerta, saat gotong royong kemarin pagi, 20 warga setempat juga sekalian membersihkan sejumlah pohon yang tumbang tertimpa longsoran. Apes, saat pohon-pohon tumbang dibersihkan, kembali terjadi longsor di tebing setinggi 10 meter, Selasa pagi sekitar pukul 08.30 Wita. Longsoran kali ini terbilang parah, karena tebing longsor sepanjang 15 meter, hingga badan jalan tertutup magerial setebal 3 meter. Beruntung, tidak ada warga yang jadi korban.

“Karena terjadi longsor parah saat gotong royong, saya langsung berkoordinasi dengan kepala desa, Dinas PU Tabanan,m dan pihak BPBD Tabanan untuk bantu menanganinya. Kalau mengandalkan cara manual, tidak bisa membersihkan material,” jelas Nyoman Sumerta kepada NusaBali.

Tak lama berselang, Dinas PU Tabanan mengerahkan alat berat eskavator ke lokasi bencana longsor di Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak. Namun, material longsoran baru bisa dibersihkan, Selasa siang pukul 14.30 Wita. Karena itu, empat desa bertetangga sempat terisolasi selama 6 jam akibat badan jalan di Banuar Apit Yeh terutup material longsor setebal 3 meter. Keempat desa bertetanga tersebut masing-masing Desa Wanagiri, Desa Dalang, Desa Sesandan, dan Desa Megati.

“Ya, selama sekitar 6 jam jalan tidak bisa dilewati,” beber Nyoman Sumerta. Selama areus lalulintas krodit, kendaraan yang dari arah utara dialihkan ke Pertigaan Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak melalui Desa Pangkung Langkuas dan Desa Gadungan. Sedangkan kendaraan yang dari arah selatan dialihkan dari Desa Megati menuju Desa Sesandan. 

Bukan hanya warga empat desa bertetangga yang sempat terisolasi akibat longsornya tebing setinggi 10 meter di Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak ini. Selain itu, badan jalan yang berada di depan Pura Ulun Subak, Desa Pakraman Gunung Salak juga amblas selebar 2 meter. Sementara saluran irigasi ada di atas tebing longsor juga ikut jebol. 

Sementara itu, Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Tabanan, I Gusti Made Sucipta, mengatakan pihaknya menerjunkan tim berkekuatan 15 personel ke lokasi TKP lonsor di Banjar Apit Yeh, Desa Gunng Salak, Selasa kemarin. "Kami bersama-sama petugas PU dan warga setempat untuk membersihkan material longsoran," ujar IGM Sucipta saat dikonfirmasi NusaBali.

Berkat upaya keras petugas gabungan dengan dibantu warga, akhirnya akses jalan di bawah tebuh longsor bisa dibuka, Selasa siang pukul 14.30 Wita. Hanya saja, pengendara tetap harus melintas dengan hati-hati, karena kondisi jalan yang licin akibat sisa-sisa lumpur pasca longsor. 7 cr61

Komentar