nusabali

Ternyata Korban Sayat Sendiri Pahanya

  • www.nusabali.com-ternyata-korban-sayat-sendiri-pahanya

Motif siswi Ni Putu L menyayat pahanya sendiri dengan cutter lantaran orangtuanya tidak mengizinkannya ikut study tour yang diselenggarakan oleh pihak sekolah.

Heboh Aksi Sayat Paha di Jalan Dewi Madri

DENPASAR, NusaBali
Sebuah foto yang beredar di Media Sosial (medsos) Facebook pada Senin (25/4) lalu membuat warga Kota Denpasar resah. Bagaimana tidak, foto paha tersayat yang diunggah ke FB lengkap dengan caption (keterangan) itu terjadi di Jalan Dewi Madri, Denpasar. Nah, setelah beredarnya foto ini yang sekaligus memperlihatkan seorang remaja putri mendapatkan perawatan di RS Trijata, Sat Reskrim Polresta Denpasar pun langsung bergerak cepat untuk memburu sang pelaku. Kurang dari seminggu, kerja keras polisi pun membuahkan hasil untuk mengungkap aksi sayat paha tersebut. Ternyata oh ternyata, sang pelakunya tidak lain adalah korban yang menyayat sendiri pahanya.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran mengungkapkan, setelah menerima laporan dari korban bernama Ni Putu L, 17, yang masuk di Polresta dengan LP/568/IV/2016/Bali/ Resta Dps, tanggal 25 April 2016, anggotanya langsung bekerja dengan menggali keterangan dari siswi sebuah SMK di Denpasar tersebut. Dari keterangan remaja putri yang tinggal di seputaran Jalan Gunung Agung, Denpasar ini dia mengaku menjadi korban sayat paha saat melintas di Jalan Dewi Madri-Jalan Drupadi, Denpasar.

Untuk menangkap pelaku yang membuat takut kaum hawa ini, selanjutnya Sat Reskrim Polresta Denpasar yang terjun ke TKP membawa siswi tersebut (korban) untuk menunjukkan lokasi pasti kejadian. Polisi juga melakukan interogasi lebih jauh terkait rute jalan yang dilintasi oleh siswi itu.

“Dari pengakuan siswi ini bahwa pelaku sayat paha yakni seorang laki-laki yang mengendarai motor sendirian. Kejadiannya pada Senin tangal 25 April 2016, sekitar pukul 07.00 Wita itu,” jelas Kompol Reinhard, Minggu (1/5) malam.

Dari keterangan siswi kelas II SMK ini bahwa saat kejadian itu, pelaku (versi korban) mengendarai sepeda motor beriringan dengannya. Saat di TKP Jalan Dewi Madri, pelaku langsung memepetnya dan mengeluarkan pisau cutter dan menyayat paha kanan korban. Selanjutnya, pelaku langsung kabur ke arah Jalan Drupadi. Nah, dari hasil analisis olah TKP yang dihadiri oleh belasan polisi ini ditemukan banyak kejanggalan. Sehingga, polisi langsung mendalami jalan yang dilintasi oleh korban. “Karena di lokasi tidak ada CCTV, anggota mendalami jalan yang dilintasi oleh korban ini dan berusaha mencari CCTV yang mengarah langsung ke jalan,” bebernya lagi.

Dari pengakuan siswi itu, ternyata ia sempat melintas dari Jalan Gunung Agung-Jalan Sri Rama-Jalan Gajah Mada-Jalan Hayam Wuruk, kemudian korban melewati Jalan Merdeka VI dan masuk ke perempatam Jalan Drupadi-Jalan Dewi Madri. Petugas yang terjun ke TKP langsung mengambil lokasi terdekat yakni di Jalan Merdeka untuk mencari kamera pengawas yang bisa memperkuat pengakuan korban. “Di salah satu rumah di Jalan Merdeka itu, anggota mengambil rekaman CCTV dari pukul 07.00 wita-09.00 wita sesuai dengan keterangaannya. Namun, hasil rekaman itu tidak melihat korban melintasi jalan tersebut. Makanya, kita langsung curiga dengan laporan korban,” kata mantan Kapolsek Kuta Utara ini seraya mengatakan rekaman langsung dipelajari di Mapolresta Denpasar sehari pasca laporan itu.

Untuk memperkuat adanya kejanggalan, pada Sabtu (30/4) lalu, pihak kepolisian selanjutnya mendatangi kembali rumah siswi itu untuk meminta pakaian yang sempat digunakan oleh korban saat terjadinya aksi sayat paha. Nah, saat itulah, siswi bernama Ni Putu L ini mulai panik dan tidak bisa menunjukkannya.   “Anggota kita langsung membeberkan semua bukti itu. Ternyata siswi ini langsung mengakui jika laporan itu sebenarnya palsu dan yang melakukan aksi sayat paha adalah dirinya sendiri. Makanya langsung kita bawa dia ke Mapolresta untuk didalami lebih lanjut,” terang perwira asal Sumatra Utara ini.

Dari pengakuan Ni Putu L, bawah dia yang melakukan aksi sayat pahanya sendiri dan dilakukan di rumahnya di Gunung Agung, sekitar puku 07.20 Wita pada Senin (25/4) itu.

Yang menggelikan, ternyata motif siswi Ni Putu L menyayat pahanya sendiri dengan cutter lantaran orangtuanya tidak mengizinkannya dirinya ikut study tour yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Bahkan, siswi tersebut sebelumnya pernah melakukan sayat pahanya sendiri, yakni pada bulan Februari di paha bagian kiri. “Korban sempat meminta kepada bapaknya (I Wayan W) untuk mengikuti program study banding yang dilakukan pihak sekolah pada bulan Februari. Tapi, tidak diizinkan karena orang tuanya tidak memiliki uang. Ya, akhirnya dia frustasi dan kembali menyayat pahanya,” jelas Kompol Reinhard seraya menyebut siswi tersebut sudah dipulangkan. 7 da

Komentar