nusabali

RI Baru Miliki 4.500 Auditor Tersertifikasi

  • www.nusabali.com-ri-baru-miliki-4500-auditor-tersertifikasi

Jumlah auditor internal yang tersebar sebanyak kurang lebih 50.000. Namun, yang baru tersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) secara nasional hanya 4.500 orang.

MANGUPURA, NusaBali
Indonesia memiliki 4.500 auditor internal tersertifikasi yang tersebar di seluruh daerah di tanah air, kata Ketua Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) Hari Setianto, di Kuta, Rabu (26/4).

"Secara kuantitas Indonesia sudah mencukupi jumlah auditor internalnya yang tersebar disetiap organisasi lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan dalam upaya meningkatkan level perekonomian bangsa," ujarnya dilansir Antara.

Ia mengatakan, secara keseluruhan jumlah auditor internal yang tersebar dimasing-masing lembaga pemerintahan dan non pemerintahan sebanyak kurang lebih 50.000. Namun, yang baru tersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) secara nasional hanya 4.500 orang.

Sedangkan, untuk jumlah auditor internal yang sudah tersertifikasi secara internasional, kata dia, kurang lebih baru ratusan orang.
Hari memaparkan dari 50.000 orang auditor internal itu, tersebar dimasing-masing lembaga pemerintahan mencapai 30.000 orang, perbankan (4.000 orang), Tbk (5.000 orang) dan sisanya dimasing-masing instansi lainnya.

Untuk memperoleh sertifikasi itu, auditor internal harus mengikuti standar Institute Internal Auditor (IIA) global, pelatihan dan mengikuti konferensi audit internal.
"Auditor internal ini juga wajib memiliki integritas yang tinggi apabila ada tekanan dari luar apabila terjadi temuan-temuan, sehingga perlu adanya keberanian," kata pria yang merangkap sebagai Presiden Institute Internal Auditor Indonesia itu.

Dari segi kuantitas kita lebih banyak dan mencukupi jumlahnya dibandingkan dengan negara lain. Namun, secara kualitas auditor internal ini akan ditingkatkan lebih baik lagi ke depannya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas auditor internal di Indonesia, lanjut dia, dapat dilakukan secara nyata melalui kegiatan konferensi dan seminar secara berkala, karena perkembangan ekonomi global terus berkembang.

"Kita juga memiliki organisasi untuk menanggapi isu global yang saat ini sudah sangat solid, seiring perubahan yang terus terjadi," ujar pria yang menjabat sebagai Direktur Keuangan Asabri Pusat .Dibandingkan dengan negara Tiongkok yang memiliki 13.000 auditor internal tersertifikasi, Indonesia secara kuantitas lebih banyak dibandingkan dengan negara tersebut.

Disisi lain, mantan Wakil Presiden Prof Dr H Boediono menilai, peran pengawasan dan audit internal di masing-masing lembaga pemerintah dan non pemerintah memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian bangsa di tengah krisis ekonomi global.

"Salah satu upaya menumbuhkan perekonomian bangsa melalui peningkatan standar kualitas dari audit internal itu sendiri, sehingga peran pengawasan (audit internal) sangat penting," ujar Boediono yang tampil sebagai pembicara utama dalam Seminar Nasional Internal Audit 2016, di Kuta, Rabu.

 adanya efisiensi dan daya saing audit di setiap struktur organiasi yang ada di negara ini.Dengan adanya standar kebutuhan untuk fungsi internal audit yang baik, diharapkan mampu mendukung setiap organisasi dalam pemerintahan maupun non pemerintahan dalam meningkatkan level perekonomian bangsa.

"Hal ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) di masing-masing organisasi, sehingga mampu menghadapi era krisis secara global saat ini," ujarnya.

Ia menegaskan, organisasi audit internal tersebut memiliki fungsi strategis dalam memberikan fakta atau informasi yang independen dari pihak manajemen.
"Artinya manajemen dapat menggunakan informasi audit internal ini secara independen untuk pembanding data dari pihak lainnya," katanya.

Boediono juga menekankan, untuk audit internal memberikan informasi secara independen dan akurat sehingga data yang dihasilkan memiliki kualitas baik.
"Untuk itu diinternal auditor harus betul-betul memiliki kualitas yang sangat baik, dengan memiliki sertifikasi dan 'upgrading' terdaftar," ujarnya.

Ia menambahkan, setiap profesi memiliki kualitas tersandar dengan ketentuannya masing-masing, seperti contoh seorang insinyur memiliki standar kualitas tersendiri dan audit internal pun memiliki standar berbeda. "Kita juga bisa mencontoh sistem audit internal dari negara-negara yang sudah maju yang memiliki standar sangat baik," ujar Boediono.7

Komentar