Haringga Korban Tewas Ketujuh
Rivalitas Brutal Persija vs Persib
BANDUNG, Nusa Bali
Rivalitas buas dan tanpa batas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta kembali merenggut nyawa suporter pada Minggu (23/9). Haringga Sirla, anggota Jakmania (julukan suporter Persija) menjadi korban tewas yang ketujuh dalam aksi pengeroyokan brutal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Haringga tewas bersimbah darah di area parkir GBLA usai dikeroyok suporter Persib. Insiden mengenaskan ini terjadi pada pukul 13.00 WIB, atau menjelang bergulirnya duel antara Persib kontra Persija dalam laga lanjutan Liga 1.
Korban beralamat di Cengkareng, Jakarta Barat, itu dikejar pendukung Persib karena sedang berfoto dengan striker Persija di area GBLA. Haringga pun dikejar segerombolan oknum Bobotoh. Haringga (23 tahun) pun tewas usai mendapat banyak pukulan benda tumpul. Pihak Polrestabes Bandung langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan beberapa orang atas kejadian ini.
Sementara pihak Persija sebelumnya menyampaikan agar Jakmania tak datang ke GBLA. Kini, Haringga pun menjadi korban ketujuh yang harus tewas karena rivalitas Persib dan Persija. Jenazah Haringga dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jatibarang, Indramayu, Senin (24/9) siang.
"Tadi saya menghubungi pihak keluarga. Almarhum dimakamkan pukul 11.00 WIB," ujar Ketua RW 3 Kelurahan Cengkareng Timur, Rustam Efendi, di rumah duka Jalan Bangunusa No 8 RT 9 RW 3, Senin (24/9).
Tragedi ini bukan kali pertama terjadi. Khusus dari laga Persib dengan Persija tercatat enam suporter tewas. Dari catatan Save Our Soccer, Haringga korban ketujuh yang harus meregang nyawanya sejak 2012. Kasus Haringga menambah daftar kelam sepakbola Indonesia. Ia menjadi suporter yang pulang tak selamat setelah menyaksikan olahraga yang paling mereka cintai dan tim kebanggaan mereka berlaga.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi memastikan pihaknya tak akan tinggal diam setelah korban jiwa kembali jatuh di Liga 1. Melalui akun Instagramnya, Imam Nahrawi pun menyatakan akan memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dia juga memastikan pemerintah tak akan tinggal diam dengan terus berjatuhannya nyawa suporter.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Haringga Sirilia karena dikeroyok suporter di laga Persib vs Persija. Tak ada satu pun pertandingan yang seharga nyawa. Saya sangat kecewa karena kita tahu ini bukan yang pertama,”tulis Imam Nahrawi. Sejak 1995, daftar korban yang meninggal akibat kekerasan di lingkungan pertandingan sepakbola Tanah Air terus bertambah.
Setidaknya ada 63 suporter sepakbola tewas yang tercatat viva.co.id. Jumlah itu belum termasuk korban tewas dalam rombongan akibat kecelakaan di perjalanan. Diantaranya tiga suporter Persebaya yang jatuh dari kereta api pada 1996. Juga sembilan suporter PSIS tewas terlindas kereta api di Lenteng Agung pada 1999 di Jakarta. *
Rivalitas buas dan tanpa batas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta kembali merenggut nyawa suporter pada Minggu (23/9). Haringga Sirla, anggota Jakmania (julukan suporter Persija) menjadi korban tewas yang ketujuh dalam aksi pengeroyokan brutal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Haringga tewas bersimbah darah di area parkir GBLA usai dikeroyok suporter Persib. Insiden mengenaskan ini terjadi pada pukul 13.00 WIB, atau menjelang bergulirnya duel antara Persib kontra Persija dalam laga lanjutan Liga 1.
Korban beralamat di Cengkareng, Jakarta Barat, itu dikejar pendukung Persib karena sedang berfoto dengan striker Persija di area GBLA. Haringga pun dikejar segerombolan oknum Bobotoh. Haringga (23 tahun) pun tewas usai mendapat banyak pukulan benda tumpul. Pihak Polrestabes Bandung langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan beberapa orang atas kejadian ini.
Sementara pihak Persija sebelumnya menyampaikan agar Jakmania tak datang ke GBLA. Kini, Haringga pun menjadi korban ketujuh yang harus tewas karena rivalitas Persib dan Persija. Jenazah Haringga dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jatibarang, Indramayu, Senin (24/9) siang.
"Tadi saya menghubungi pihak keluarga. Almarhum dimakamkan pukul 11.00 WIB," ujar Ketua RW 3 Kelurahan Cengkareng Timur, Rustam Efendi, di rumah duka Jalan Bangunusa No 8 RT 9 RW 3, Senin (24/9).
Tragedi ini bukan kali pertama terjadi. Khusus dari laga Persib dengan Persija tercatat enam suporter tewas. Dari catatan Save Our Soccer, Haringga korban ketujuh yang harus meregang nyawanya sejak 2012. Kasus Haringga menambah daftar kelam sepakbola Indonesia. Ia menjadi suporter yang pulang tak selamat setelah menyaksikan olahraga yang paling mereka cintai dan tim kebanggaan mereka berlaga.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi memastikan pihaknya tak akan tinggal diam setelah korban jiwa kembali jatuh di Liga 1. Melalui akun Instagramnya, Imam Nahrawi pun menyatakan akan memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dia juga memastikan pemerintah tak akan tinggal diam dengan terus berjatuhannya nyawa suporter.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Haringga Sirilia karena dikeroyok suporter di laga Persib vs Persija. Tak ada satu pun pertandingan yang seharga nyawa. Saya sangat kecewa karena kita tahu ini bukan yang pertama,”tulis Imam Nahrawi. Sejak 1995, daftar korban yang meninggal akibat kekerasan di lingkungan pertandingan sepakbola Tanah Air terus bertambah.
Setidaknya ada 63 suporter sepakbola tewas yang tercatat viva.co.id. Jumlah itu belum termasuk korban tewas dalam rombongan akibat kecelakaan di perjalanan. Diantaranya tiga suporter Persebaya yang jatuh dari kereta api pada 1996. Juga sembilan suporter PSIS tewas terlindas kereta api di Lenteng Agung pada 1999 di Jakarta. *
Komentar