nusabali

Cerita Mistis Kuburan Korban G30S PKI di Banjar Masean

  • www.nusabali.com-cerita-mistis-kuburan-korban-g30s-pki-di-banjar-masean

Krama Banjar Masean, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, merencanakan ngangkid watang (mengangkat jenazah) para korban G30S/PKI yang dikuburkan di seberang SDN 3 Batuagung pada Wraspati Umanis Ugu, Kamis (29/10) mendatang.

Sehingga saat ini masih ada 9 korban yang terkubur dan diyakini tertanam di lima lubang lainnya. Posisi kelima lubang berdekatan, memajang sekitar 20 meter. Setiap lubang telah ditandai patok kayu sesuai petunjuk lokasi yang didapatkan dari panglingsir banjar. “Kami mengajak salah satu saksi pembantaian G30S/PKI yang masih hidup, Ida Bagus Krenda alias Kakiang Krenda untuk mengetahui para korban dikubur. Kami juga sudah kumpulkan data-data korban,” ungkap Mariana.

Dari penelusuran dengan meminta keterangan saksi hidup pembantaian itu, dua korban belum diketemukan keluarganya. “Dua ini yang masih belum kita ketahui keluarganya. Dari penuturan para panglingsir, Pak Pugig katanya berasal dari Desa Pandak (Kecamatan Kediri, Tabanan). Sedangkan Wayan Gandra dari Kelurahan Lelateng Kecamatan Negara. Dulu keluarganya dikatakan tinggal di Banjar Panceseming, tapi sudah tidak ada. Kita masih berusaha mencari keluarga mereka,” tambah Mariana.

Sementara Pelaksana Tugas Kelian Banjar Adat Masean, Ida Bagus Ketut Siwa, 46, mengamini penyampaian ketua panitia. Siwa yang tinggal berdekatan dengan kuburan korban G30S/PKI itu mengaku pernah merasakan ada gangguan mistis. Ia melihat penampakan kuda hitam berkuran besar yang melompat di lokasi. Kuburan ini berada di seberang SDN 3 Batuagung dekat pertigaan perbatasan antara Banjar Masean dengan Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana. “Kalau saya hanya sempat lihat kuda besar itu saja,” akunya.

Warga lainnya juga mengaku ada melihat penampakan sesosok pria tanpa kepala menjinjing kepala dan mondar-mandir di dekat kuburan. Ada pula yang melihat penampakan lelaki yang kepalanya berlumuran darah. Tak hanya itu, ada juga yang melihat tempurung kepala berisi gigi menggelinding di seputaran lokasi. “Kami yakini ini arwah para korban keganasan G30S/PKI. Penampakan itu hanya di sekitar lokasi, tidak pernah sampai menyentuh jalan aspal. Pergerakan penampakan itu hanya sampai perbatasan Banjar Petanahan, Desa Batuagung. Konon katanya, setelah dibunuh, jenazah-jenazah ini tidak diizinkan lewat ke selatan, sehingga dikubur begitu saja di lokasi ini,” imbuh Siwa.

Komentar