nusabali

PHRI Bali: Belum Ada Cancel Kunjungan Turis

  • www.nusabali.com-phri-bali-belum-ada-cancel-kunjungan-turis

Teror serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur yang menewasakan 11 orang dan 41 korban terluka, Minggu (13/5) pagi, dipastikan akan berdampak luas terhadap pariwisata.

DENPASAR, NusaBali
Namun, hingga saat ini belum ada cancel kunjungan ke Bali dari wisatawan asing.Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mengatakan sampai saat ini belum ada cancel untuk kegiatan skala besar maupun kecil di Bali. “Serangan bom di Surabaya pastilah membuat pelaku pariwisata khawatir. Tapi, kami sudah kontak teman-teman. Sejauh ini, belum ada cancel dari travel agent ke Bali. Agenda-agenda pertemuan di Bali juga tidak ada pembatalan,” ujar Cok Ace dalam keterangan pers-nya di Denpasar, Minggu kemarin.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah supaya pariwisata Bali terjaga. Menurut Cok Ace, pihaknya meminta kepada stakeholder supaya meyakinkan travel agent bahwa Bali aman untuk dikunjungi. “Kita sangat tergantung dengan masalah keamanan,” jelas tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Gianyar ini.

Cok Ace mengingatkan, semua pihak harus paham bahwa ancaman keamanan itu bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. “Serangan bom di Surabaya ketika umat sedang beribadah di gereja, itu perbuatan sangat keji. Kami juga mengutuk keras perbuatan ini. Kami yakin aparat keamanan bisa mencegah teror lebih luas. Kami yakin Bali saat ini dipastikan dijaga ketat kepolisian, kami yakin keamanan di Bali terjaga,” tegas Bupati Gianyar 2008-2013 yang kini maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali ke Pilgub 2018 ini.

Menurut Cok Ace, pihaknya akan berusaha menjaga pariwisata Bali supaya pasar turis di Pulau Dewata tetap terjaga, sehingga tidak membuat drop perekonomian Bali yang mengandalkan sektor pariwisata ini. ”Kita akan tunggu respons dalam 2-3 hari ke depan. Kita akan berusaha menjaga pariwisata Bali. Ketika erupsi Gunung Agung, kita bisa bertahan,” katanya. “Jadi, ini juga harus kita lakukan upaya dengan informasi bahwa Bali aman dikunjungi, karena kepolisian pasti maksimal mendetekti teror di Bali,” lanjut Cok Ace.

Cok Ace menyebutkan, aksi teror bom bisa mengancam siapa pun dan kapan pun. “Tetapi yakinlah, aparat sudah siap. Kita juga seluruh komponen bisa jaga situasi kondusif di Bali. Serahkan persoalan keamanan ini kepada kepolisian,” ujar Tjok Ace.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI (yang membidangi pariwisata) Dapil Bali, Putu Supadma Rudana, mengutuk serangan bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan 11 orang tewas dan 41 korban terluka. Supadma Rudana pun minta antisipasi keamanan Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional.

“Negara harus hadir dan tegas terhadap teroris, tidak ada tempat untuk teroris. Jika hal ini tidak teratasi oleh pemerintah, kita warga negara dan kami sebagai wakil rakyat akan terus berjuang bersama menyuarakan lawan teroris. Bisa kita perjuangkan dalam proses demokrasi nanti bahwa pemimpin ke depan haruslah sosok yang mampu menjaga keamanan negeri ini dari aksi teror dan ancaman keamanan lainnya,” ujar politis Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubudd, Gianyar ini, Minggu kemarin.

Supadma menyebutkan, teror bom di Surabaya berdampak terhadap perekonomian, menimbulkan masalah sosial, dan menurunkan kepercayaan internasional terhadap Indonesia. Pihaknya yakin sudah ada evaluasi oleh pihak keamanan, karena teror ini makin sering di wilayah NKRI. “Penanganan teror ini pasti sudah ada eveluasi menyeluruh. Mudah-mudahan Bali terjaga, kami berharap upaya cegah dini supaya tidak merembet ke Bali,” kata Supadma.

Supadma juga meminta pihak keamanan di Bali maksimal memberikan rasa aman kepada warga negara yang melaksanakan kegiataan keagamaan. “Ancaman teror itu datang, tidak mengenal tempat dan waktu, tapi tentu harus diantisipasi sejak dini dengan memaksimalkan petugas keamanan dan intelijen,” papar Wasekjen DPP Demokrat ini.

Sedangkan Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, meminta masyarakat di tenang dan tidak terprovokasi dengan isu yang memancing situasi tidak kondusif. “Rakyat Bali saya minta jaga situasi kondusif. Kalau ada hal-hal mencurigakan dan ancaman keamanan, laporkan kepada petugas kepolisian. Kami yakin kepolisian bekerjasama dengan jajaran TNI bisa menjaga Bali,” tegas politisi PDIP ini, Minggu kemarin. *nat

Komentar