nusabali

Cabai Diguyur Hujan, Petani Pengeng

  • www.nusabali.com-cabai-diguyur-hujan-petani-pengeng

Parahnya, banyak buah cabai yang sudah rontok atau busuk sebelum matang.

SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah petani cabai di Banjar Celepik, Desa Tojan, Kecamatan Klungkung, pengeng (pusing) karena terancam rugi. Kondisi ini akibat hujan deras hingga cabai tidak bisa berbuah. Malah daun cabai yang tumbuh lebat. 

Pantauan di lokasi, Senin (22/2), nampak hektaran lahan cabai tumbuh subur dengan dedaunan, namun ketika ditelisik jumlah buahnya sangat minim. Parahnya, banyak buah cabai yang sudah rontok atau busuk sebelum matang. “Saya tidak tahu, penyakit apa yang menyerang tanaman cabai di sini,” ujar Jro Wiraga, petani cabai di Banjar Celepik, saat ditemui Senin (22/2).

Kata dia, cabainya sudah berumur empat bulan dan sudah siap untuk dipanen. Namun, karena pengaruh cuaca buruk, hasil panen menjadi tidak maksimal. Sehingga Jro Wiraga yang memiliki lahan seluas sekitar 25 are, hanya bisa menghasilkan sekitar 5 kg sekali panen. Padahal pada musim panen sebelumnya sampai 30 kg/sekali panen. “Rentang waktu untuk panen setiap enam hari sekali, terhitung sejak memasuki musim panen hingga cabai tidak lagi bisa lagi berbuah,” katanya.

Jro Wiraga berharap pihak terkait turun ke lapangan, untuk mengecek penyakit apa yang menimpa tanaman cabai tersebut. Sebab, jika tidak diketahui apa penyebab pastinya akan susah untuk ditangani. Sebab selain daunnya tumbuh lebat, juga banyak buah cabai yang masih kecil rontok. Hanya segelintir saja bisa dipanen. “Kalau tidak diatasi, maka musim panen kali ini saya akan merugi,” keluhnya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Klungkung I Wayan Durma saat dihubungi via hand phonenya, belum dapat dikonfirmasi. Saat dikirimi pesan via SMS dijawab singkat. “Maaf saya sedang memimpin rapat,” ujarnya. 7 w

Komentar