nusabali

Tebing Longsor, Sekeluarga Nyaris Celaka

  • www.nusabali.com-tebing-longsor-sekeluarga-nyaris-celaka

Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, sempat lumpuh total selama 12 jam, Jumat (19/2). 

Jalur Denpasar-Singaraja Sempat Lumpuh 12 Jam

TABANAN, NusaBali
Gara-garanya badan jalan tertimbun material longsoran setebal 2 meter akibat bencana tebing longsor di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan. Bahkan, satu keluarga yang tengah tidur nyaris tertimbun.

Informasi di lapangan, bencana tebing longsor yang bikin arus kendaraan lintas kabupaten lumpuh total ini terjadi Jumat pagi sekitar pukul 05.30 Wita. Tebing yang berada di sisi timur jalan ambruk setinggi 5 meter dengan panjang sekitar 20 meter.

Tidak ada korban jiwa maupun terluka, karena saat tebing longsor, arus lalulintas sedang sepi. Namun, satu keluarga yang sedang tidur saat bencana terjadi nyaris tertimbun, yakni I Made Ariasa, 40, bersama sang istri Ni Wayan Juliastriani, 28, dan putrinya, Ni Nengah Astuti, 11. Beruntung, hanya dua unit sepeda motor dan satu sepeda kayuh milik korban yang tertimbun longsor. Demikian pula bangunan garase, dapur, dan jineng di rumah korban yang berada di sisi barat jalan mengalami kerusakan.

Gara-gara bencana tebing longsor ini, badan jalan di wilayah Banjar Belimbing, Desa Belimbing tertimbun material tanah sebal 2 meter dengan panjang 20 meter. Akibatnya, arus lalulintas Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Desa Antosari pun lumpuh total selama 12 jam. 

Pasalnya, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tabanan dibantu pihak Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, serta personel TNI/Polri dan masyarakat yang terjun ke lokasi bahu membahu, bnaru berhasil membersihkan metarial longsoran, Jumat sore sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, badan jalan yang jalan sudah bersih bisa dilewati kendaraan. Kepala BPPD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita, menyatakan personel yang terjun berjumlah 100 orang, termasuk dari Dinas PU Provinsi Bali dan Pemadam Kebakaran.

Sebelum material longsoran bisa dibersihkan tuntas, petugas Polsek Pupuan membuka jalur alternatif agar arus kendaraan mengalir. Kendaraan khususnya roda empat yang datang dari arah Singaraja tujuan Tabanan, dialihkan ke jalur Pasar Pupuan-Belatungan (Kecamatan Pupuan) tembus ke Banjar Suraberata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat. 

Sebaliknya, kendaraan roda empat dari arah Denpasar-Tabanan menuju Singaraja, dihentikan di Pertigaan Antosari, Selemadeg Barat. Mereka kemudian dialihkan menuju jalur Suraberata-Belatungan-Pasar Pupuan.

Sedangkan bagi kendaraan roda dua (sepeda motor) dari Singaraja menuju Tabanan, dialihkan dari Banjar Duren Taluh, Desa Belimbing (Kecamatan Pupuan) tembus ke Banjar Mekori, Desa Belimbing. “Beruntung, sore tadi pukul 17.30 Wita, jalur sudah bersih dari material longsoran dan bisa dilintasi kendaraan,” ungkap Kapolsek Pupuan, AKP Wayan Sidin, saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Jumat petang.

Bencana tebing longsor yang bikuin lumpuh arus lalulintas itu sendiri pertama kali diketahui Made Ariasa, yang tinggal di dekat lokasi musibah. Kebetulan, bangunan garase dan dapur di rumah Made Ariasa juga tertimbun tanah.

Kepada NusaBali, korban Made Ariasa mengisahkan, ketika bencana longsor terjadi, Jumat pagi sekitar pukul 05.30 Wita, dirinya masih tidur di rumahnya yang berhadapan langsung dengan tebing. Demikian pula sang istri, Ni Wayan Juliastriani, dan putrinya, Ni Nengah Astuti, masih tidur pagi itu. 

Begitu mendengar suara bergemuruh di sebelah timur rumahnya, Made Ariasa langsung terbangun dan mengecek ke luar kamar. Ternyata, bangunan garase dan kamar mandi di rumahnya sudah tertimbun longsor. Di garase tersebut ada dua unit sepeda motor masing-masing Yamaha Force 1 dan Honda CB, serta sebuah sepeda kayuh. “Untung motor saya yang baru dibeli tidaak ikut tertmbun,” keluh korban Made Ariasa. 

Lebih bersyukur lagi, Made Ariasa bersama keluarganya selamat dari maut tanpa terluka. Menurut Ariasa, dia tinggal bertiga di rumah tersebut bersama istri dan anak semata awayangnya. “Kami sangat bersyukur tak ada yang terluka,” tutur Ariasa sembari menunjuk bangunan Jineng (Lumbung Padi) di rumahnya juga bergeser posisi, karena dampat tebing longsor.

Sementara itu, Kepala Desa Belimbing, I Made Adi Suyana, 40, mengatakan kampungnya memang rawan bencana longsor. Sebelum tebing longsor di depan rumah keluarga Made Ariasa, kata dia, kawasan Pupuan dan sekitarnya sempat diguyur hujan lebat, Kamis (18/2) malam. Menurut Adi Suyana, tebing yang longsor dulunya merupakan bekas tegalan. 

“Sekitar 6 bulan lalu, juga sempat terjadi longsor di tempat yang sama hingga mengakibatkan dinding rumah keluarga Made Dwi Artha jebol. Jadi, ini musibah longsor kedua kalinya di tempat yang sama,” terang Adi Suyana.

Adi Suyana memaparkan, petugas BPBD Tabanan dan Dinas PU Provinsi Bali telah memindahkan material longsoran ke Catus Pata menggunakan alat berat berupa satu unit ekskavator dan dua unit truk. “Kami sempat lama menunggu alat berat,” katanya. 7 cr62,k21

Komentar