nusabali

Perdagangan Berbasis Digital Diseriusi

  • www.nusabali.com-perdagangan-berbasis-digital-diseriusi

Sistem perdagangan berbasis digital ke depan harus terus diupayakan karena nilai ekonomi digital diprediksi meningkat 11 persen per tahun dalam lima tahun ke depan.

JAKARTA, NusaBali
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menilai Indonesia perlu melakukan terobosan dan menyusun strategi dalam menghadapi persaingan di pasar dunia. Salah satunya dalam sektor digital. Ini dia sampaikan saat rapat kerja (Raker) Kementerian Perdagangan 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/1).

Dia mengungkapkan, nilai ekonomi digital pada 2015 mencapai 3,5 triliun dolar AS atau 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Nilai ini diprediksi meningkat sebesar 11 persen per tahun dalam lima tahun ke depan.

Sebab itu dia berharap sistem perdagangan berbasis digital ke depan harus terus diupayakan, demi meraih nilai ekonomi tersebut. "Ekonomi digital telah membuka peluang baru dalam bidang perdagangan, serta menjembatani kepentingan produsen, konsumen, dan pasar tanpa dibatasi ruang dan waktu. Untuk itu kebijakan terpadu sangat dibutuhkan agar pengembangan ekonomi digital dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mendag.

Upaya meningkatkan kinerja perdagangan nasional, Enggar mengaku telah menyelaraskan tiga mandat Presiden Joko Widodo di bidang perdagangan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga mandat itu adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok dan barang penting. Serta mengutamakan penyerapan produk dalam negeri, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, juga membangun dan merevitalisasi pasar rakyat.

Dalam mendukung stabilitas harga dan pasokan bahan pokok, Enggar menegaskan penerapan teknologi sangat penting. Seperti dalam hal basis data secara daring dan real time. Sedangkan contoh lain penerapan teknologi yang harus dikembangkan adalah dalam hal pemasaran produk-produk dalam negeri. Dengan melalui laman pemasaran daring atau marketplace, produk dalam negeri akan lebih cepat dikenal dunia.

"Kita juga harus terus aktif melanjutkan kampanye positif atas produk-produk Indonesia, termasuk di dunia maya untuk membangun citra positif produk dari Indonesia," tegas Enggar.

Seperti diketahui, sepanjang 2017 total ekspor Indonesia mencapai 168,7 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan ekspor non migas 15,8 persen dibanding 2016.

Pertumbuhan ini jauh melampaui target awal sebesar 5,6 persen. Kenaikan ekspor ini didukung kenaikan ekspor non migas dan migas masing-masing sebesar 15,8 persen dan 20,1 persen dibanding 2016.

Sebelumnya, dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan 2018 di Istana Negara Jakarta, Rabu (31/1), Enggartiasto Lukita mengatakan kinerja ekspor Indonesia pada 2017 mencapai 168,7 miliar dolar AS. Kinerja ekspor 2017 ini mengalami kenaikan 19,8 persen tahun ke tahun (YoY) atau jauh melampaui target yang ditetapkan sebelumnya 5,6 persen.

Menurut Enggartiasto, peningkatan ekspor ini didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 15,8 persen yoy dan ekspor Migas sebesar 20,1 persen.

Mendag mengungkapkan pihaknya telah melakukan strategi peningkatan ekspor dan juga melakukan reorientasi tugas para pejabat perwakilan perdagangan di luar negeri. "Bukan hanya sebagai goverment agen tapi juga bisnis agen dan marketing agen," kata Enggar.*

Komentar