PSI Minta Bakal Calegnya Dikenal Tetangga
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menguji kompetensi bakal calon anggota legislatif (Caleg) secara terbuka.
JAKARTA, NusaBali
Ada sejumlah indikator penilaian yang menjadi uji kompetensi bacaleg dari partai berlambang mawar itu.Seperti dilihat di kolom evaluasi kompetensi bacaleg PSI DPR-RI, setidaknya ada lima indikator penilaian yakni nilai (value), visi (vision), profesionalitas (profesionalism), kreativitas (creativity), komunikasi (communication), dan agent of change. Indikator tersebut yang jadi penilaian juri dengan lima tingkatan dari mulai sangat kurang hingga sangat bagus.
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni berharap seleksi bacaleg ini dapat membuat tradisi baru di dunia politik Indonesia. Selain itu, bacaleg yang lolos di uji kompetensi ini akan memasuki tahap lanjutan. "Jadi ada proses lanjutan, jadi misalnya setelah ini, ada kemungkinan yang belum, ada memang orang yang masuk ke tahap selanjutnya dan masuk tahap sosialisasi," kata Raja di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (5/11). Tahapan-tahapan ini, menurut Raja, dilakukan agar kompetensi bacaleg semakin meningkat. Faktor kedikenalan dan kedekatan dengan masyarakat juga menjadi pertimbangan dari tahapan seleksi ini.
"Itu artinya kita minta masyarakat untuk menilai mereka. Misalkan mereka mengeluarkan rekomendasi secara online dari 200 orang di sekitar rumahnya, jadi kalau misalnya tetangga dia nggak suka, ya gimana? Kita minta untuk meningkatkan kapasitasnya, jadi kita minta class lanjutan. Valuenya bagus tapi skill lanjutan-nya perlu ditingkatkan, ada kelas-kelas untuk meningkatkan kemampuan mereka," tuturnya. *
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni berharap seleksi bacaleg ini dapat membuat tradisi baru di dunia politik Indonesia. Selain itu, bacaleg yang lolos di uji kompetensi ini akan memasuki tahap lanjutan. "Jadi ada proses lanjutan, jadi misalnya setelah ini, ada kemungkinan yang belum, ada memang orang yang masuk ke tahap selanjutnya dan masuk tahap sosialisasi," kata Raja di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (5/11). Tahapan-tahapan ini, menurut Raja, dilakukan agar kompetensi bacaleg semakin meningkat. Faktor kedikenalan dan kedekatan dengan masyarakat juga menjadi pertimbangan dari tahapan seleksi ini.
"Itu artinya kita minta masyarakat untuk menilai mereka. Misalkan mereka mengeluarkan rekomendasi secara online dari 200 orang di sekitar rumahnya, jadi kalau misalnya tetangga dia nggak suka, ya gimana? Kita minta untuk meningkatkan kapasitasnya, jadi kita minta class lanjutan. Valuenya bagus tapi skill lanjutan-nya perlu ditingkatkan, ada kelas-kelas untuk meningkatkan kemampuan mereka," tuturnya. *
Komentar