nusabali

Bencana Longsor Amuk Tabanan-Buleleng

  • www.nusabali.com-bencana-longsor-amuk-tabanan-buleleng

Bencana longsor dan pohon roboh terjadi di semjumlah titik kawasan Tabanan dan Buleleng, Senin (18/1) hingga Selasa (19/10. 

TABANAN, NusaBali
Untuk kawasan Tabanan, bencana pohon roboh dan longsor terjadi di wilayah Kecamatan Penebel. Sedangkan untuk kawasan Buleleng, bencana terjadi di wilayah Kecamatan Sukasada.

Musibah pohon roboh, antara lain, terjadi di Banjar Buruan Kaja, Desa Buruan, Kecamatan Penebel. Pohon setinggi 15 meter dengan diameter 0,4 meter roboh melintang ke jalan raya, Selasa sore sekitar pukul 15.15 Wita. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun terluka, karena saat pohon roboh ke jalan, arus lalulintas sedang sepi.

Namun, petaka pohon roboh saat hujan ini sempat membuat arus lalulintas lumpuh. Masalah lalulintas baru teratasi, setelah pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan menerjunkan 4 personelnya ke lokasi untuk memotong-motong pohon tumbang. Mereka dibantu warga sekitar. "Sudah ditangani petugas BPBD, arus lalulintas pun kembali normal,” ungkap Kapolsek Penebel, AKP I Wayan Dastra, Selasa kemarin.

Bukan hanya bencana pohon tumbang yang sempat melumuhkan arus lalulintas Jalur Penebel-Kota tabanan. Tak begitu jauh dati lokasi pohon roboh, juga terjadi bencana longsor di Banjar Dinas Ubung, Desa Penebel, Senin malam sekitar pukul 20.45 Wita.
Tanah yang longsor malam itu adalah tebing milik keluarga I Gusti Kayan Sukerta, 58. 

Tebing longsor sepanjang 10 meter, hingga menutupi badan jalan. Tak ada korban dalam bencana ini. Namun, arus lalulintas Jalur Penebel-Tabanan sempat lumpuh. Selain itu, pintu rumah dan warung milik keluarga I Wayan Seroinata, 45, juga tertutup material longsoran. Malam itu juga, petugas gabungan termasuk dari Polri dan TNI langsung membersihkan metarial longsoran.

Sementara itu, untuk kawasan Buleleng, bencana longsor di antaranya terjadi di Jalur Utama Singaraja-Denpasar tepatnya di Kilometer 16 Banjar Dinas Wira Bhuwana, Desa Gitgit, Kecmatan Sukasada, Senin sore sekitar pukul 17.00 Wita. Tebing setinggi 7 meter longsor hingga menutupi setengah badan jalan. 

Tak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana ini. Hanya saja, arus lalulintas sempat terganggu, sebelum petugas BPBD Buleleng terjun membersihkan material. “Kemarin (Senin) laporannya masuk jam lima sore. Kami langsung ke lokasi dan sudah kami dapati beberapa warga dibantu Babinsa dan Babinkamtibmas lebih dulu membersihkan longsoran secara manual,” ungkap Kepala BPBD Buleleng, I Ketut Yasa, di lokasi bencana, Selasa pagi.

Yasa mengatakan, petugas BPDB dan unsur lainnya bersama masyarakat melakukan pembersihan material sampai malam pukul 22.00 Wita, menggunakan alat evakuasi bencana ringan. Sedangkan alat berat dari Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII baru dapat didatangkan ke lokasi, Selasa kemarin.

Menurut Yasa, walaupun tergolong longsor ringan, namun harus ada kerja sama pemerintah dengan masyarakat. Ia megharapkan khusus untuk pemilik lahan dengan kemiringan di atas 45 persen, agar secara sadar melakukan penanaman vegetasi, untuk menghindari longsor.

“Ya, kami harapkan pemilik lahan agar melakukan penanaman vegetasi, jangan dibiarkan gundul seperti ini. Kalau begini, sangat berpotensi terjadi longsor,” tegasnya. Menurut Yasa, sedikitnya ada 18 titik rawan longsor yang telah dipetakan di wilayah Buleleng. Titik-titik rawan longsor itu tersebar di Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Busungbiu. 7 cr61,k23

Komentar