nusabali

Siswa Pengungsi Bersekolah di Denpasar

  • www.nusabali.com-siswa-pengungsi-bersekolah-di-denpasar

Siswa pengungsi Gunung Agung yang masuk di SMAN 3 Denpasar kebanyakan dari SMAN 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura, dan SMAN 1 Selat.

72 Siswa Diterima di SMAN 3 Denpasar


DENPASAR, NusaBali
Siswa dari Kabupaten Karangasem yang mengungsi ke Kota Denpasar pasca ditetapkannya status Gunung Agung menjadi level IV (Awas) sudah mulai mencari sekolah-sekolah terdekat dengan tempat pengungsian mereka untuk melanjutkan pendidikannya. Salah satu sekolah yang sudah mulai menerima siswa pengungsi yakni SMAN 3 Denpasar. Hingga Senin (25/9) kemarin, tercatat sudah ada 72 siswa pengungsi yang mulai dan akan belajar di sekolah yang berlokasi di Jalan Nusa Indah, Denpasar tersebut.

Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Denpasar I Made Mertana saat ditemui di sekolahnya, kemarin, mengatakan, penerimaan siswa pengungsi Gunung Agung ini berawal dari empat siswa SMAN 2 Amlapura yang datang untuk mendaftarkan diri agar bisa belajar di SMAN 3 Denpasar. Siswa tersebut datang pukul 07.00 Wita dan sudah berpakaian sekolah lengkap.

Mengetahui hal itu, staf dari SMAN 3 Denpasar langsung melapor ke pihak Wakasek untuk ditindaklanjuti. Dengan kebijakan dari kepala sekolah maka siswa tersebut langsung diterima dan diperbolehkan langsung ikut mengikuti pelajaran.

Menurut Mertana, hari itu juga, siswa yang datang untuk mendaftar semakin banyak. Bahkan totalnya sudah ada sekitar 16 siswa yang langsung diikutkan pembelajaran. "Kami menerima siswa pengungsi ini secara mendadak sejak pagi tadi (kemarin, red), kami tidak bisa menolak mereka karena instruksi gubernur, kita harus menerima mereka untuk melanjutkan pendidikannya. Dan kebetulan kepala sekolah sangat membuka pintu untuk pengungsi dari Karangasem," jelasnya.

Kata Mertana, pihaknya hingga sore hari terus menerima pendaftaran dari orangtua siswa. Hingga pukul 15.00 Wita, kemarin, SMAN 3 Denpasar sudah menerima sebanyak 72 siswa dari kelas X hingga kelas XII. "Kami terus menerima siswa sebisanya kami tampung, karena kondisi sekolah kami dalam satu kelas hanya bisa maksimal menampung 40 siswa, jadi sebenarnya kami sudah overload, Namun karena kebutuhan mungkin nanti kita akan buatkan lagi ruangan belajar. Salah satunya adalah memanfaatkan laboratorium Fisika dan Kimia, agar kami bisa menampung lebih banyak lagi," ujarnya.

Namun kata Mertana, sekolahnya tidak bisa menerima semua pendaftar, pasalnya di SMAN 3 Denpasar hanya tersedia dua jurusan yakni jurusan IPA dan IPS. Jadi, untuk yang mendaftar selain itu pihaknya akan menyarankan mencari sekolah lain agar sesuai jurusannya.

Dikatakan, untuk siswa pengungsi yang masuk di SMAN 3 Denpasar kebanyakan dari SMA negeri yang ada di Karangasem seperti SMAN 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura, dan SMAN 1 Selat yang rata-rata jurusannya adalah IPA dan IPS.

Sementara salah satu siswa I Made Mudasna asal Dusun Geriana, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem saat ditemui di kelasnya mengatakan, ia memilih untuk sekolah di SMAN 3 Denpasar karena berdekatan dengan tempat pengungsiannya Perumahan Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur bersama bibinya. Ia mengatakan, keluarganya memilih meninggalkan rumah karena sudah tidak kuat dengan getaran gempa yang berkali-kali mengguncang rumahnya.

Mudasna yang berasal dari SMAN 1 Selat diterima di kelas XII IPA 3. Dia mengaku senang karena bisa belajar kembali serta mendapatkan teman baru. "Mudah-mudahan saya bisa lebih fokus belajar lagi di sini karena sekolah saya tidak bisa ditempati lagi sejak peningkatan status Gunung Agung menjadi level IV. Jadi saya di sini saja dulu sampai bisa kembali ke rumah lagi," ujarnya. *cr63

Komentar