nusabali

Jumlah Dosen Bergelar Doktor di Indonesia Masih Kurang

  • www.nusabali.com-jumlah-dosen-bergelar-doktor-di-indonesia-masih-kurang

Jumlah lulusan bergelar doktor di Indonesia dinilai masih kurang memadai dan masih jauh bila dibandingkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, India.

JAKARTA, NusaBali
Bahkan, negara tetangga seperti Malaysia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya dan Iptek Pendidikan Tinggi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) tahun 2017 menyebutkan ada sebanyak 31.000 jumlah doktor se-Indonesia. Data tersebut ditarik dari jumlah keseluruhan dosen yang mencapai angka 270.000 orang.

Dilansir okezone.com, jumlah doktor di Indonesia ini masih sangat jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara yang disebutkan di atas. Berdasarkan perbandingan doktor per 1 juta penduduk, Indonesia hanya memiliki 143 doktor. Sementara Malaysia berjumlah 509, Amerika memiliki 9.850 doktor per 1 juta orang, Jerman dengan 3.990 doktor, Jepang dengan 6.438 jumlah doktor, dan India yang memiliki jumlah doktor mencapai 3.420 orang per 1 juta penduduk.

Alasan di balik tingginya lulusan doktor di negara-negara tersebut tak lain dari persyaratan minimumnya untuk menjadi dosen. Pasalnya, di negara-negara tersebut umumnya gelar doktor menjadi syarat minimum untuk menjabat profesi dosen. Di Indonesia sendiri angka dosen yang lulusan S-3 belum mencapai angka ideal, yakni 20 persen dari total dosen. Masih berdasarkan data dari sumber yang sama, dosen lulusan S-1 masih lebih banyak ketimbang dosen lulusan S-3, yakni 53.031 orang atau 22,99 persen.

Sementara dosen lulusan S-3 berjumlah 26.199 atau sekira 11,36 persen. Sedangkan paling banyak adalah dosen lulusan S-2 yang berjumlah 134.522 atau 58,33 persen. Bila dikalkulasikan, untuk memenuhi angka ideal 20 persen, jumlah dosen bergelar doktor di Indonesia seharusnya mampu mencapai 54.000 orang. Artinya, Indonesia masih kekurangan sekira 23.000 dosen bergelar doktor untuk di 4.225 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia.

Biarpun perbandingan jumlahnya masih jauh jika dibandingkan dengan negara lain, namun angka lulusan S-3 di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Bukti perkembangan itu ditandai dari tahun 2011 yang jumlah doktornya baru mencapai 23.000 orang. Kemudian di tahun 2012, angka itu kembali merangkak naik hingga 25.000 dan menjadi 27.000 orang di tahun 2013.

Demi mengatasi kurangnya jumlah dosen bergelar doktor ini, Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi (Iptek Dikti) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Ali Ghufron Mukti mengatakan akan berkomitmen untuk meningkatkan jumlah doktor di Indonesia.

Misalnya melalui beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Sebuah program afirmasi pemerintah sebagai percepatan pendidikan yang diberikan pada lulusan sarjana yang memenuhi kualifikasi menjadi doktor dengan jangka waktu empat tahun.

"Adanya beasiswa PMDSU ini adalah langkah pemerintah untuk menjaring mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia untuk menjadi lulusan yang unggul. Inilah nanti yang dikoneksikan dengan perguruan tinggi untuk bisa dipekerjakan sebagai dosen, ilmuwan, atau peneliti," kata Ghufron. *

Komentar