STY Ungkap Komunikasi Jadi Titik Lemah Pemain Timnas

Di atas lapangan, menurut STY, pemain Indonesia cukup lemah pada aspek komunikasi. Dia merasa para pemain punya rasa sungkan atau ‘tidak enakan’ sehingga tidak berani menegur pemain lain jika ada kesalahan.

"Kendala terbesarnya adalah komunikasi, karena orang Indonesia sangat baik satu sama lain sehingga di lapangan pemain tidak bisa memberikan peringatan kepada rekan satu timnya," kata STY, dikutip dari bola.net, Senin (20/5).

"Ketika situasinya kurang baik, komunikasinya harus memberi peringatan kepada rekan satu tim. Tapi orang Indonesia masih malu-malu di depan pemain lain, jadi tantangan buat saya," kata STY.

Terlepas dari kendala komunikasi, STY senang dengan karakter para pemain Timnas Indonesia. Salah satu hal yang disukainya adalah pemain Indonesia jarang mengeluh saat mendapat instruksi darinya.

"Saya sangat mengapresiasi para pemain karena mereka selalu mengikuti instruksi saya," ucap STY. "Meskipun banyak latihan dan taktik, mereka tetap mengikutinya tanpa mengeluh. Itu yang membantu sepak bola Indonesia berkembang dan saya sangat bangga dengan para pemain Timnas Indonesia saat ini," kata pelatih berusia 53 tahun.

STY memulai tugasnya sebagai pelatih Indonesia pada awal 2020. Sejak saat itu, dia dinilai membawa Skuad Garuda berada dalam level yang berbeda dari sebelumnya. Bukan hanya pada level senior, pria asal Korea Selatan itu juga mencapai torehan manis bersama Indonesia U-23. Garuda Muda baru saja dibawa ke semifinal Piala Asia U-23 2024, pada debutnya di turnamen ini.

PSSI pun memberikan kontrak baru pada STY, yang akan mengikatnya hingga 2027. Cukup lama bekerja untuk Indonesia, STY pun tahu betul seperti apa karakter pemain. *