nusabali

Putu Aprika dan Jessica Sandang Duta Bahasa Provinsi Bali 2024

  • www.nusabali.com-putu-aprika-dan-jessica-sandang-duta-bahasa-provinsi-bali-2024

DENPASAR, NusaBali - I Putu Aprika Apsarendra Putra dan Ni Putu Jessica Sasi ditasbihkan sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali 2024 dan berhak mewakili Bali pada tingkat nasional pada Agustus mendatang.

Aprika dan Jessica berhasil mengenakan selempang Duta Bahasa Provinsi Bali 2024, setelah mengalahkan 10 finalis di acara yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali dan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali.

Pada final Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2024 di Gedung Dharma Negara Alaya Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Jumat (17/5) malam, Aprika dan Jessica menjawab pertanyaan dari dewan juri dengan lugas dan meyakinkan. Dalam proses seleksi, 10 pasang finalis diperkenalkan terlebih dahulu, kemudian disaring menjadi 6 pasang, dan akhirnya terpilih 3 pasang terbaik. 

I Putu Aprika Apsarendra Putra, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), mengaku gembira dan kaget atas capaian yang diraihnya. “Semoga bisa berjalan dengan baik ke depannya dan astungkara nanti di ajang nasional bisa juara dan menorehkan yang terbaik,” ucapnya ditemui setelah pergelaran malam final. 

Selain itu, Aprika juga menyoroti rendahnya peringkat literasi Indonesia, dan menegaskan bahwa generasi muda perlu menggelorakan semangat literasi dalam berbagai bentuk, baik membaca, mendengarkan, maupun kegiatan literasi lainnya. Dia juga mengungkapkan pentingnya menjaga eksistensi bahasa Bali yang mulai terkikis oleh pengaruh globalisasi. “Bahasa Bali itu adalah bahasa ibu, yang kita harus tetap jaga dan juga tetap mempunyai komitmen bahwa bahasa Bali harus dilestarikan,” kata mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar itu.

Terkait program ke depannya, melihat kondisi semangat literasi masyarakat khususnya Bali yang cukup memprihatinkan, dia mengatakan sebagai duta bahasa memiliki program ‘Gelora Literasi’. “Sebagai duta bahasa ada program untuk menggaungkan literasi ke sekolah-sekolah, dan sosialisasi-sosialisasi tentang literasi,” tandasnya.

Sementara itu, Ni Putu Jessica Sasi, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana, ini tidak menyangka bisa menyandang gelar Duta Bahasa Provinsi Bali dan sudah mulai memantapkan diri sebagai perwakilan di tingkat nasional nanti. “Persiapan ke tingkat nasional, kami akan berembug dulu dan belajar bersama kakak-kakak di Duta Bahasa Provinsi Bali agar bisa menampilkan yang terbaik di tingkat nasional pada 2024,” ujarnya.

Jessica menekankan pentingnya memperkuat kesadaran berbahasa dan memperkuat kedudukan bahasa Bali di masyarakat. “Kita akan mengintegrasikan program-program dari pemerintah dan mensosialisasikannya, terutama terkait festival tunas bahasa ibu dan program ‘jaga bahasa’, agar bahasa Bali tetap lestari di kalangan generasi muda dan masyarakat Bali,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2024 Ida Ayu Alit Srilaksmi, menyampaikan tugas duta bahasa adalah menjadi kader-kader penerus, juga pembimbing bagaimana menggaungkan semangat Bahasa Indonesia.

“Tujuan utama pemilihan duta bahasa adalah untuk menggabungkan kembali semangat literasi bagi generasi muda, yang kini banyak menggunakan bahasa asing. Kami ingin memperkenalkan bahwa ada duta bahasa yang menjadi media untuk menggabungkan bahasa asli kita dan meningkatkan literasi bangsa,” jelasnya. 

Srilaksmi juga memaparkan bahwa rangkaian kegiatan ini dimulai sejak Februari, termasuk pendaftaran, seleksi, pembekalan, dan uji kemahiran berbahasa asing, bahasa daerah, serta bahasa Indonesia. Seleksi diikuti oleh sekitar 100-an pendaftar yang kemudian disaring menjadi 20 finalis terbaik.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali Valentina Lovina Tanate, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali telah memasuki tahun ke-18 penyelenggaraannya. “Kegiatan ini bertujuan melahirkan generasi muda yang siap menerjemahkan dan menyelaraskan cita-cita pemuda tahun 1928 dengan dinamika perkembangan zaman, serta mampu memantapkan fungsi bahasa Indonesia guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa,” kata Valentina. 7 cr79

Komentar