nusabali

Menteri Erick Thohir Minta BMTH Segera Rampung

BMTH Bali Mampu Tampung 400 Kapal Wisata

  • www.nusabali.com-menteri-erick-thohir-minta-bmth-segera-rampung

DENPASAR, NusaBali - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong Pelindo segera merampungkan pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

Jika sudah rampung, BMTH akan menciptakan iklim pariwisata berpotensi menghasilkan multiplier effect serta meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara ke Bali dan Indonesia.  

Hal itu disampaikan Menteri Erick Thohir ketika meninjau progres pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Minggu (12/5). Saat ini progres pembangunan BMTH Benoa cukup signifikan, dan ditargetkan bisa rampung pada September 2024. 

“Dengan dukungan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan kementerian terkait seperti KKP dan Kemenhub, saya yakin BMTH bisa selesai sesuai target,” ujarnya.

Rampungnya BMTH nanti, kata Erick Thohir akan menciptakan ekosistem pariwisata di Bali dan juga berpotensi menghasilkan multiplier effect yang berkontribusi pada PDRB Bali sampai dengan 2,7 kali. Serta meningkatkan kunjungan turis manca negara di Pelabuhan Benoa 1,5 kali lipat dan turis domestik hingga 2 kali lipat.

Erick Thohir menambahkan kehadiran BMTH sudah menjadi daya tarik wisatawan manca negara melalui cruise. Terbukti pada 2023, di Pelabuhan Benoa total sebanyak 48 kapal pesiar sandar dengan penumpang yang dilayani mencapai 77.864 orang. Ini menjadi salah satu indikasi potensi peningkatan kunjungan wisata baru di Bali dari sisi laut.

“Ini merupakan potensi bagus. Tahun ini dengan berbagai penambahan kapasitas yang ada di BMTH kami yakin jumlahnya akan meningkat,” ujar  Erick Thohir.

Erick Thohir menyebutkan BMTH mampu menampung hingga 400 kapal wisata (yacht) dan empat hingga lima kapal pesiar.

“Kami harus meningkatkan pariwisata di Bali yang selama ini lebih fokus pada penerbangan,” kata Erick Thohir.

Saat ini, lanjut dia, kapasitas dermaga untuk kapal wisata di Pelabuhan Benoa mampu menampung hingga sekitar 30-an kapal wisata dan dua kapal pesiar secara bersamaan.

Dia menambahkan kapal wisata itu berasal dari sejumlah negara di antaranya di kawasan Asia Tenggara.

Nantinya, setelah perluasan kapasitas itu makin banyak kapal wisata yang singgah di antaranya dari Australia dan Eropa yang sekaligus dapat berkeliling wilayah Indonesia Timur melalui Pelabuhan Benoa, di antaranya Labuan Bajo dan Raja Ampat.

“Jadi nanti ada titik-titik untuk kapal pesiar. Sayang kalau Indonesia hanya dilewati saja dari Australia lewat ke Singapura,” katanya.

Dia menyebutkan saat ini sedang dikebut beberapa konstruksi seperti salah satu akses jalan yang ditargetkan selesai pada September 2024. Dia menargetkan pembukaan kawasan itu secara resmi pada Oktober 2024 untuk ekosistem BMTH.

Namun, lanjut dia, untuk operasional keseluruhan BMTH seperti objek serupa di New York, Sydney atau London memerlukan waktu diperkirakan hingga 2027.

Erick Thohir menambahkan proyek tersebut menelan anggaran patungan dari BUMN dan pemerintah pusat melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) total mencapai Rp 3 triliun.

“Investasinya Rp 3 triliun lebih, artinya kami mengharapkan kelipatan lima hingga 10 kali lipat,” imbuhnya.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan BMTH selama pengerjaan proyek ini menyerap sekitar 1.900-an pekerja lokal. Untuk infrastruktur laut, saat ini pihaknya juga sedang mengebut pengerukan alur dan kolam paket B, begitu juga paket A yang sedang dikerjakan.

“Pengerukan mungkin satu paket B itu selesai September, tapi intinya kedua pekerjaan itu diharapkan bisa selesai semuanya,” imbuhnya.

Selain itu, rencananya di kawasan itu juga dibangun fasilitas hiburan yang ditargetkan mulai dibangun satu hingga dua bulan mendatang.

Ada pun perkembangan proyek BMTH yang sudah 100 persen yakni pengembangan gerbang dan perluasan terminal penumpang, pekerjaan infrastruktur dasar, dan fasilitas umum penunjang pariwisata.

Selanjutnya, pengerjaan taman, perluasan dermaga kapal pesiar timur sepanjang 160 meter, pengerjaan pelindung pantai dan dinding penahan tanah (revetment and retaining wall dumping I dan II) juga sudah 100 persen.

Saat ini juga sedang dilakukan penyiapan lahan untuk pasar atau Bali tenten dan pekerjaan infrastruktur dasar zona dumping 1 mencapai 73 persen.

Infrastruktur BMTH merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditargetkan pembangunan seluruhnya rampung pada 2024. 7 k17, ant

Komentar