nusabali

PDIP Klungkung Usul Paket Koster-Ace

10 Kader Rebut Rekomendasi Pilkada Klungkung 2024

  • www.nusabali.com-pdip-klungkung-usul-paket-koster-ace

Koster mengatakan rekomendasi Pilkada diperkirakan turun di akhir Juli hingga awal Agustus, dia pun meminta kader bersabar menunggu turunnya rekomendasi

SEMARAPURA, NusaBali - DPC PDIP Klungkung gelar Rapat Konsolidasi internal di gedung KNPI Klungkung, Minggu (5/5) pagi. Dalam rapat ini PDIP Klungkung mengusulkan paket incumbent Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) sebagai Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) di Pilgub Bali 2024. 

Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster yang hadir dalam konsolidasi ini mengatakan DPC PDIP Klungkung sepakat untuk mengusulkan paket Koster-Ace di Pilgub Bali 2024. "Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang diusulkan Wayan dan Pak Cok Ace," ujar Koster saat ditemui usai konsolidasi internal tersebut. Sedangkan Ketua DPC PDIP Klungkung, Anak Agung Gde Anom mengatakan pasangan incumbent Koster-Ace tersebut diusulkan oleh kader dalam rapat DPC PDIP Klungkung, beberapa waktu lalu yang dihadiri pengurus DPC, pengurus PAC dan pengurus ranting. 

Sedangkan untuk penjaringan bakal Cabup dan Cawabup ada 10 orang yang sudah mengumpulkan formulir. Pihaknya tidak berhak mencoret maupun menolak karena nantinya keputusan ada di pusat. "Kita hanya melakukan penjaringan nanti keputusan rekomendasi ada di pusat dan kita siap mendukung keputusan tersebut," tegas Gung Anom.

Gung Anom sendiri tidak mengambil formulir Cabup dan Cawabup karena mengikuti aturan partai. Sesuai aturan partai Ketua DPC yang merangkap Ketua DPRD tidak boleh mengambil form (bacalon bupati), tinggal menunggu jika ditugaskan. PDIP merupakan peraih kursi terbanyak di DPRD Klungkung dengan 12 kursi, sehingga dapat mengusung calon sendiri untuk Pilkada. Meskipun demikian, PDIP tetap terbuka untuk koalisi. 

Adapun 10 orang kader yang ambil formulir Cabup-Cawabup untuk tarung Pilkada Klungkung 2024, yakni Tjokorda Gde Agung (Anggota DPRD Bali), I Made Satria (Anggota DPRD Klungkung), I Wayan Regeg (Anggota DPRD Klungkung terpilih), Ida Bagus Ketut Arimbawa (Anggota DPRD Klungkung terpilih), I Made Rudana Atmaja (Anggota DPRD Klungkung terpilih), Komang Sutama (Anggota DPRD Klungkung), I Nengah Ary Priadnyana (Anggota DPRD Klungkung), Dewa Yudhi Endra Putra (Anggota DPRD Klungkung terpilih), I Wayan Sumardika (Ketua Tim Hukum DPC PDIP Klungkung), dan I Nengah Ariyanta (Anggota DPRD Klungkung). 

Sementara Rapat Konsolidasi Internal juga digelar DPC PDIP Bangli di Balai Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Minggu kemarin. Konsolidasi ini dihadiri Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, Ketua DPC PDIP Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan jajaran pengurus DPD PDIP Bali, DPC PDIP Bangli dan jajaran PAC se-Bangli. Dalam kesempatan ini Koster meminta para kader untuk bersabar menunggu turunnya rekomendasi calon di Pilkada 2024. 

Koster menekankan beberapa hal kaitannya dengan pelaksanaan Pilkada. Menurutnya, pasangan incumbent yang baru menjabat satu periode diprioritaskan untuk diusung kembali dengan catatan tidak ada permasalahan. Untuk di Bangli, ada Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar. Gubernur Bali periode 2018-2023 ini mengaku sebelumnya telah melakukan survei terkait kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bangli. Melihat hasil survei tersebut pihaknya sudah memiliki gambaran. 

"Partai harus solid. Saya melihat partai di bawah kepemimpinan Sedana Arta sangat solid. Beliau sangat siap untuk memenangkan Pilkada," ungkapnya. Menurut Koster, PDIP Bangli sudah melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Begitu juga di tingkat provinsi juga sudah melakukan komunikasi. Politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini menegaskan jika komunikasi tidak hanya dengan partai yang punya kursi di DPRD tetapi juga partai yang tidak memiliki kursi. Satu suara sangat penting. 

Disinggung terkait rekomendasi, Koster mengatakan rekomendasi diperkirakan turun di akhir Juli hingga awal Agustus. Dia pun meminta para kader bersabar menunggu turunnya rekomendasi tersebut. "Harus tertib, disiplin, dan solid sampai partai memutuskan. Tentu setelahnya kader taat pada keputusan partai," sambungnya. 7 wan, esa

Komentar