nusabali

Cegah DBD, Kelurahan Benoa Lakukan Fogging di 16 Lingkungan

  • www.nusabali.com-cegah-dbd-kelurahan-benoa-lakukan-fogging-di-16-lingkungan

MANGUPURA, NusaBali - Dalam rangka mengintensifkan upaya pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), pemerintah Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta, melalui LPM Kelurahan Benoa melaksanakan serangkaian kegiatan fogging pada Jumat (19/4) pagi. Kegiatan tersebut menargetkan 16 lingkungan di wilayah Kelurahan Benoa yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Ketua LPM Kelurahan Benoa I Wayan Ambara Putra, mengatakan kegiatan fogging bertujuan menekan kasus DBD. Dalam kegiatan ini, lanjutnya, turut menggandeng Karang Taruna dan seluruh Sekaa Teruna (TT) pada kegiatan yang akan dilaksanakan hingga Minggu (21/4) besok.

Adapun sasaran fogging yakni menyebar ke 16 lingkungan di Kelurahan Benoa. Dimulai sejak kemarin dari Banjar Peken, Banjar Bualu, Banjar Penyarikan, Banjar Bale Kembar, Banjar Peminge, Banjar Pande, dan Banjar Celuk. Selanjutnya pada Sabtu (20/4) hari ini berlanjut di Banjar Terora, Sebagian di Banjar Celuk, Banjar Bualu, Banjar Mumbul, dan di Empat Perumahan. Kemudian diakhiri di tiga lingkungan lain pada hari Minggu besok yakni di lingkungan Menesa, Ancak, dan Sawangan serta beberapa titik yang belum terfogging.

Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 05.00 hingga 07.30 Wita untuk memaksimalkan efektivitas fogging di pagi hari. Petugas fogging juga diperkuat dengan bantuan dari Puskesmas Kuta Selatan, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan beberapa hotel yang berada di area Kelurahan Benoa.

“Pelaksanaan fogging secara rutin saja tidak cukup untuk memberantas nyamuk pembawa DBD. Kami juga ingin mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dengan mempraktikkan pola hidup bersih, seperti menguras dan menutup bak air, terutama di musim pancaroba saat ini,” imbaunya.

Sementara, soal dana untuk kegiatan fogging disokong oleh pemerintah Kabupaten Badung, dengan proposal anggaran yang diajukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) sebesar Rp 10 miliar. Dana tersebut juga dipakai untuk beberapa kegiatan lainnya, seperti pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kelurahan, serta peningkatan kapasitas kelembagaan.

Disinggung terkait dengan kasus DBD di Kelurahan Benoa, Ambara menyatakan bahwa kasus DBD tahun ini masih terkendali. “Kasusnya ada, tetapi tidak sebanyak tahun sebelumnya yang sempat membuat rumah sakit kelebihan pasien. Kami berharap dengan kegiatan fogging ini, kita dapat mencegah lonjakan kasus DBD di masa yang akan datang,” harapnya. 7 ol3

Komentar